Dalam kesempatan itu, ia juga menyoroti besaran yang diterima CTP lebih besar daripada Like Planning di Korea. Like Planning merupakan perusahaan Lee Soo-man yang selama ini terlibat dalam proses produksi musik di SM Entertainment sejak dahulu hingga berakhir pada Desember 2022.
"Saya ingin tahu apakah ini kasus tipikal penggelapan pajak di luar negeri? Karena CTP mengambil enam persen dari setiap label terlebih dahulu. Potongan milik CTP dua kali lebih besar dari Like Planning."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lama setelah tuduhan itu disampaikan Chris Lee, HYBE menegaskan telah memutuskan semua hubungan yang mungkin dimiliki Lee Soo-man dengan SM Entertainment dalam perjanjian pembelian saham.
Mereka juga menyatakan perjanjian tersebut memiliki klausul yang membatalkan kontrak atau perjanjian apa pun yang sebelumnya dimiliki Soo-man dengan agensi yang ia dirikan itu.
"Tapi jika ada hal-hal yang dirahasiakan, seperti transaksi CTP, kami telah memasukkan klausul dalam perjanjian bahwa pembeli (HYBE) akan membatalkan semua transaksi yang ada," pernyataan HYBE seperti diberitakan Mail Kyungjae, Kamis (16/2).
Dalam pernyataan resmi itu, HYBE 'menyerang balik' SM Entertainment dengan mengatakan ada permasalahan besar bahwa perusahaan yang terdaftar dalam pasar saham tidak mengungkapkan keberadaan kontrak CTP.
"Ini sebenarnya lebih jadi masalah bahwa SM yang merupakan perusahaan publik tidak mengungkapkan informasi sepenting ini," balas HYBE.
Di tengah tuduhan dan bantahan itu, HYBE pada Rabu (22/2) resmi menjadi pemilik saham terbesar SM Entertainment setelah membeli 14,8 persen saham Lee Soo-man.