ANCAMAN ISIS

Al-Qaidah Menolak Kekhalifahan Al-Baghdadi

CNN Indonesia
Sabtu, 22 Nov 2014 14:06 WIB
Kelompok ISIS dan al-Qaidah telah terpecah dan memerangi satu sama lain di Suriah dan Irak. Menurut Al-Qaidah, Kekhalifahan al-Baghdadi tidak memenuhi syarat.
Menurut organisasi al-Qaidah di Semenanjung Arab, kekhalifahan pemimpin ISIS Abu Bakar al-Baghdadi tidak memenuhi syarat. (Getty Images/Al-Furqan Media/Anadolu Agency)
Sanaa, CNN Indonesia -- Al-Qaidah Semenanjung Arab, AQAP, menafikan kekhalifahan Abu Bakar al-Baghdadi dengan mengatakan bahwa proklamasi berdirinya Negara Islam oleh ISIS di Irak dan Suriah tidak sah.

Pernyataan ini disampaikan oleh salah satu ulama tinggi AQAP di Yaman, Harith bin Ghazi al-Nadhari, usai tersebarnya rekaman Baghdadi pekan lalu yang mengatakan bahwa ISIS telah melebarkan sayap hingga ke yaman dan negara Timur Tengah lainnya.

Penolakan Kekhalifahan Baghdadi oleh AQAP juga menyiratkan perpecahan di antara organisasi militan radikal Timur Tengah, menyusul pertempuran antara ISIS dengan kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaidah di Suriah, Jabhat al-Nusra.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejauh ini AQAP enggan angkat suara agar tidak memicu perpecahan lebih jauh. Namun rekaman Baghdadi itu membuat gerah AQAP di Yaman.

"Kami tidak ingin berbicara soal perselisihan dan perpecahan di Suriah. Namun, beberapa langkah saudara-saudara kami di Negara Islam --nama lain ISIS-- telah mengejutkan kami, termasuk proklamasi Kekhalifahan dan pengumuman perluasan Kekhalifahan di negara-negara yang tidak mereka kuasai, dan mengklaimnya sebagai wilayah mereka," kata al-Nadhari, berdasarkan penerjemahan oleh organisasi intelijen SITE.

Al-Nadhari menegaskan bahwa proklamasi Kekhalifahan oleh ISIS dan Baghdadi sebagai khalifah tidak sah.

"Pengumuman Kekhalifahan bagi seluruh Muslim oleh saudara-saudara kami di Negara Islam tidak memenuhi persyaratan yang diperlukan," kata Nadhari, terlebih karena tidak ada konsultasi sebelumnya dengan kelompok-kelompok mujahidin lainnya.

Selain itu, al-Nadhari juga mengecam ISIS yang telah "bertindak terlalu jauh dalam menginterpretasi konsep menumpahkan darah orang-orang tidak berdosa dengan alasan memperluas wilayah atau memperkuat Negara Islam."

Al-Nadhari juga menekankan bahwa AQAP tidak akan berbaiat pada Baghdadi dan tetap setia pada pemimpin al-Qaidah Ayman al-ZAwahiri dan pemimpin Taliban Mullah Omar.

Pernyataan ini semakin menggarisbawahi pertikaian yang terjadi antara ISIS dan al-Qaidah.

Februari lalu, komandan jenderal al-Qaidah mengumumkan putus hubungan dengan ISIS karena kelompok itu dianggap tidak teratur dan menggunakan pembunuhan yang brutal untuk menguasai sebuah wilayah, bahkan terhadap sesama Muslim.

Saat itu, Jabhat al-Nusra dan ISIS telah berperang di wilayah utara suriah.

Walaupun terjadi gencatan senjata dan kerja sama mulai terjalin antara kedua kelompok sejak penyerangan udara Amerika Serikat, namun ketegangan masih belum sirna.

Sumber: CNN
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER