Indonesia dan Mongolia Saling Dukung Jadi Anggota DK PBB

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Selasa, 21 Apr 2015 15:37 WIB
Dalam pertemuan bilateral kedua menteri luar negeri, Indonesia dan Mongolia bersepakat untuk saling dukung jadi anggota tak tetap Dewan Keamanan PBB.
Dalam pertemuan bilateral kedua menteri luar negeri, Indonesia dan Mongolia bersepakat untuk saling dukung jadi anggota tak tetap Dewan Keamanan PBB. (CNN Indonesia/Hanna Azarya Samosir)
Jakarta, CNN Indonesia -- Indonesia dan Mongolia menyatakan saling mendukung untuk menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.

"Kami bertukar dukungan. Indonesia meminta dukungan Mongolia untuk menjadi anggota Dewan Keamanan PBB tidak tetap dan Indonesia juga mendukung Mongolia untuk menjadi anggota Dewan Keamanan PBB tidak tetap," ujar Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Lestari Priansari Marsudi, sesaat setelah menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Mongolia, Lundeg Purevsuren, di sela Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika di Jakarta Convention Center, Selasa (21/4).

Selain itu, Mongolia menyatakan ketertarikannya untuk terus memperkuat kerja sama ekonomi antara kedua negara. "Mongolia sangat tertarik untuk kerja sama di bidang perekonomian dan pasar yang sebelumnya sudah dibicarakan di Kedutaan Besar Mongolia di Indonesia," tutur Lundeg.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, Mongolia dan Indonesia juga berkomitmen untuk terus menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi. "Kami akan menebar nilai-nilai demokrasi di komunitas internasional. Seperti kita tahu juga, Mongolia juga turut serta dalam Bali Democracy Forum," kata Retno.

Senada dengan Retno, Lundeg juga menyatakan bahwa negaranya akan terus bergandengan tangan dengan Indonesia untuk menggaungkan nilai-nilai demokrasi. "Kami baru saja merayakan 25 tahun demokrasi. Indonesia juga sudah menganut itu. Kami akan terus bekerja sama," ucapnya.

Sebelumnya, Duta Besar Indonesia untuk PBB, Desra Percaya, mengatakan bahwa perluasan keanggotaan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menjadi bola panas yang bergulir di meja diskusi Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika yang dimulai dari Pertemuan Tingkat Pejabat Tinggi pada Minggu (19/4) dan Pertemuan Tingkat Menteri, Senin (20/4).

Rangkaian acara peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika ini dihelat pada 19-24 April. Pertemuan tingkat pejabat tinggi sendiri diselenggarakan di Jakarta pada 19-23 April. Pada 24 April seluruh perwakilan negara akan bertolak ke Bandung untuk melakukan prosesi napak tilas KAA. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER