Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe dijadwalkan akan mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa (21/4) sore. Untuk mengantisipasi serangan dari pihak-pihak tertentu, dua kepala negara tersebut meminta pengamanan khusus.
Panglima Komando Operasi TNI AU I Marsekal Muda TNI Agus Dwi Putranto mengatakan, bentuk pengamanan khusus itu antara lain berupa izin khusus bagi para pengawal Xi dan Abe.
"Saya dengar mereka ada yang membawa senjata, tapi itu sudah dikendalikan Paspampres," ujarnya di Bandara Halim Perdanakusuma, Selasa sore.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Agus berkata selain izin senjata, tidak terdapat perbedaan pengamanan bagi Xi dan Abe. Ia menyatakan, seluruh kepala negara dan anggota delegasi negara peserta Konferensi Asia Afrika akan mendapatkan pengawalan dan pengamanan yang sama.
Berdasarkan informasi yang CNN Indonesia himpun, Xi akan mendarat dua puluh menit lebih awal dibandingkan Abe, yakni pukul 17.30 WIB. Agus menuturkan, jadwal pendaratan keduanya memang sangat berdekatan.
"Mereka tiba hanya beda 20 menit sehingga cukup membuat sibuk. Pesawat landing dan presidennya turun kan butuh sekian waktu, kalau 20 menit, yang ini belum selesai, yang satu sudah datang lagi," ucapnya.
Kehadiran Xi dan Abe di KAA belakangan menjadi perbincangan publik internasional. Hubungan kedua negara yang kerap memanas akibat peninggalan dan sejarah perang menjadi penyebabnya.
Pagi ini, New York Times merilis Abe baru saja mengunjungi Kuil Yasukuni, yang merupakan monumen untuk mengingat para tentara Jepang yang tewas pada Perang Dunia Kedua. Tindakan Abe itu diprediksi akan membuat hubungan Jepang dengan Tiongkok dan Korea Selatan makin tegang karena Kuil Yasukuni dianggap sebagai simbol militer Jepang yang melakukan kejahatan perang.
Sementara itu, Reuters melansir bahwa Abe mengatakan ia ingin meningkatkan hubungan dengan Tiongkok.
“Saya siap bertemu dengan (Xi) jika memang bertemu. Saya ingin meningkatkan hubungan dengan Tiongkok di masa datang berdasarkan prinsip saling menguntungkan dan hubungan strategis,” kata Abe kepada wartawan, Selasa (21/4).
(stu)