Jakarta, CNN Indonesia -- Dukungan pemerintah Indonesia untuk kemerdekaan Palestina akan diwujudkan dalam pembentukan konsul kehormatan di Ramallah, Tepi Barat. Rencana ini disambut gembira oleh Perdana Menteri Palestina Rami Hamdallah dalam kunjungannya ke Indonesia, Selasa (21/4).
Hamdalah di sela-sela Konferensi Asia Afrika mengatakan bahwa dukungan Indonesia terhadap negaranya telah diwujudkan sejak zaman pemerintahan Soekarno. Selain menyambut baik rencana Indonesia, Hamdallah juga menyerukan negara-negara lainnya mengikuti jejak Indonesia.
"Kami menghargai hubungan yang telah dijalin sejak periode Soekarno. Kami juga menyerukan seluruh dunia mengakui Palestina dan membangun konsulat kehormatan di negara kami," kata Hamdallah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rencana pembangunan konsul kehormatan disampaikan oleh Presiden Joko Widodo yang melakukan pertemuan bilateral dengan Hamdallah pagi tadi. Tidak hanya itu, Indonesia juga berkomitmen membantu peningkatan kapasitas sumber daya manusia serta memperkuat hubungan dagang antara Indonesia dan Palestina.
Dalam bidang perdagangan, Indonesia berjanji akan memberikan pembebasan pajak barang-barang dari Palestina. Jokowi mengatakan, insentif pajak ini tengah dikaji.
Hamdallah mengatakan, dalam lima tahun terakhir Indonesia telah sangat membantu mereka. Salah satunya adalah pelatihan bagi 1.300 karyawan dari Palestina, yang jumlahnya akan ditingkatkan dua kali lipat di masa mendatang.
Kemerdekaan Palestina menjadi salah satu fokus utama dalam KAA tahun ini di Jakarta. Salah satu dari tiga outcome document dari KTT Asia Afrika adalah bentuk dukungan kemerdekaan dan pembangunan kapasitas Palestina yang terangkum dalam Deklarasi Palestina.
Hamdalah menegaskan bahwa ini adalah saatnya Asia-Afrika berkomitmen untuk mendukung kemerdekaan wilayah Palestina dengan berlandaskan perbatasan 1967 dengan Yerusalem sebagai ibukota.
"Sejak KAA pertama tahun 1955, target kemerdekaan dan kebebasan Asia Afrika telah tercapai. Sementara Palestina terus mengalami penderitaan, tekanan dan tersingkir akibat pendudukan dan kekejaman terhadap rakyat kami, terutama terhadap umat Islam dan Kristen di situs-situs suci," ujar Hamdalah.
(stu)