Jakarta, CNN Indonesia -- Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Hong Kong, Chalief Akbar, mengatakan bahwa Indonesia akan meningkatkan kapasitas tenaga kerja Indonesia (TKI) di Hong Kong.
"Pelatihan ini diberikan agar kapasitas TKI kita di Hong Kong meningkat, sehingga ketika mereka kembali ke Indonesia, mereka akan dapat membangun desa asal mereka," kata Akbar pada Kamis (20/8) di Gedung Kementerian Luar Negeri Indonesia, Jakarta.
KJRI akan bekerjasama dengan Universitas Gadjah Mada (UGM) dalam melancarkan kegiatan ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kegiatan ini akan dijadikan sebagai proyek perdana untuk program serupa yang akan dilakukan pada 2016 di negara-negara seperti Taiwan, Korea Selatan, Singapura dan negara-negara tempat TKI bekerja lainnya.
Proyek perdana tersebut akan dilakukan pada September mendatang dengan cara memberikan pelatihan kepada para TKI melalui e-Training.
Para peserta akan diberikan modul dalam bentuk CD berisikan pelatihan seperti pertanian, kewirausahaan, teknologi dan lain-lain.
Selain itu, guru besar UGM, Toni Atyanto Dharoko, mengatakan bahwa kegiatan ini terinspirasi oleh Presiden RI Joko Widodo yang menginginkan adanya moratorium TKI kita yang berada di luar negeri pada 2017.
"Kita tidak akan memaksa mereka (TKI) pulang ke Indonesia, tapi kita berikan mereka pelatihan dan prospek usaha agar ketika mereka pulang, mereka dapat membangun usaha sendiri di desa mereka," kata Toni.
Ia menambahkan, hal ini juga merupakan permintaan para TKI sendiri yang ingin pulang namun tidak tahu apa yang akan mereka lakukan ketika sampai di Indonesia.
(stu)