PM Baru Australia Akan Bertemu Presiden Jokowi
Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Kamis, 05 Nov 2015 19:23 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah resmi dilantik menjadi Perdana Menteri Australia September lalu, Malcolm Turnbull melakukan kunjungan pertamanya ke luar negeri dengan bertandang ke Indonesia untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo pada 12 November mendatang.
Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Christiawan Nasir, pertemuan ini sangat penting untuk memperkuat fondasi hubungan kedua negara.
"Pembahasan akan lebih menekankan pada ekonomi dan hubungan people to people. Hubungan kedua negara akan tertopang jika ada dua hubungan itu," ujar Arrmanatha dalam jumpa pers di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (5/11).
Untuk membangun kedua hubungan tersebut dengan baik, Australia dan Indonesia akan membicarakan upaya peningkatan jalur komunikasi di semua lapisan.
Di bidang ekonomi, Turnbull dan Jokowi akan mengambil fokus perdagangan digital dan kreatif. Pasalnya, Indonesia dan Australia sama-sama memiliki kekuatan di bidang tersebut.
"Turnbull tertarik isu teknologi informasi, dia juga pernah jadi menteri terkait bidang itu dan pernah jadi pengusaha. Jokowi juga punya target pada 2020 memiliki ekonomi digital ratusan ribu dolar," tutur Tata, demikian Arrmanatha akrab disapa.
Selain itu menurut Tata, Indonesia juga memiliki generasi muda yang sangat mahir dalam bidang teknologi.
"Salah satu targetnya asalah memanfaatkan perdagangan digital. Harapannya di tahun-tahun ke depan ada perusahaan ekonomi digital," ucap Tata.
Turnbull dan Jokowi juga akan membahas masalah ketahanan pangan, peternakan, dan kerja sama perdagangan lain.
Indonesia dan Australia memiliki sejumlah kerja sama dalam berbagai bidang. Total perdagangan kedua negara pada 2014 mencapai US$10,68 miliar, dengan ekspor Indonesia sebesar US$5,03 miliar.
Australia merupakan negara asal wisatawan terbesar ketiga bagi Indonesia dengan jumlah 1,09 juta wisatawan pada 2014.
Selain itu, saat ini terdapat 17.975 pelajar Indonesia di Australia. (stu)
Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Christiawan Nasir, pertemuan ini sangat penting untuk memperkuat fondasi hubungan kedua negara.
"Pembahasan akan lebih menekankan pada ekonomi dan hubungan people to people. Hubungan kedua negara akan tertopang jika ada dua hubungan itu," ujar Arrmanatha dalam jumpa pers di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (5/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di bidang ekonomi, Turnbull dan Jokowi akan mengambil fokus perdagangan digital dan kreatif. Pasalnya, Indonesia dan Australia sama-sama memiliki kekuatan di bidang tersebut.
"Turnbull tertarik isu teknologi informasi, dia juga pernah jadi menteri terkait bidang itu dan pernah jadi pengusaha. Jokowi juga punya target pada 2020 memiliki ekonomi digital ratusan ribu dolar," tutur Tata, demikian Arrmanatha akrab disapa.
Selain itu menurut Tata, Indonesia juga memiliki generasi muda yang sangat mahir dalam bidang teknologi.
"Salah satu targetnya asalah memanfaatkan perdagangan digital. Harapannya di tahun-tahun ke depan ada perusahaan ekonomi digital," ucap Tata.
Turnbull dan Jokowi juga akan membahas masalah ketahanan pangan, peternakan, dan kerja sama perdagangan lain.
Indonesia dan Australia memiliki sejumlah kerja sama dalam berbagai bidang. Total perdagangan kedua negara pada 2014 mencapai US$10,68 miliar, dengan ekspor Indonesia sebesar US$5,03 miliar.
Australia merupakan negara asal wisatawan terbesar ketiga bagi Indonesia dengan jumlah 1,09 juta wisatawan pada 2014.
Selain itu, saat ini terdapat 17.975 pelajar Indonesia di Australia. (stu)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK