NLD Bungkam Soal Perundingan dengan Militer Myanmar

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 03 Des 2015 19:35 WIB
Para pejabat partai oposisi Myanmar, Liga Nasional untuk Demokrasi, atau NLD terus bungkam soal apa yang dibahas Aung San Suu Kyi dengan kepala militer.
Liga Nasional untuk Demokrasi, NLD, bungkam soal apa yang dibahas Aung San Suu Kyi dengan kepala militer. (Reuters/Myawaddy/Handout)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para pejabat partai oposisi Myanmar, Liga Nasional untuk Demokrasi, atau NLD terus bungkam soal rincian hal yang dibahas dalam pertemuan pemimpin mereka Aung San Suu Kyi dengan Kepala Militer Aung Min Hlain pada Rabu lalu. Pejabat NLD menilai saat ini saatnya tutup mulut soal perundingan tersebut untuk memastikan mulusnya transisi pemerintahan.

"Kami harus, untuk saat ini, bungkam," kata anggota senior NLD, Win Htein kepada Reuters, ketika ditanya soal hal yang dibahas Suu Kyi dan Aung Min Hlaing.

"Kami berjuang selama lebih dari 27 tahun untuk mencapai tahap ini. Kami meminta berulang kali, berulang kali untuk berdialog. Apa yang terjadi kemarin, adalah keinginan kita yang terpenuhi," kata Win Htein melanjutkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pertemuan Suu Kyi dengan Aung Min Hlain dilangsungkan usai NLD meraih kemenangan besar pada pemilu multi-partai pertama November lalu. NLD menang telak atas 90 partai lainnya, dengan mengamankan 77 persen kursi di semua majelis di parlemen Myanmar, dengan total 887 kursi dari 1.150 kursi yang diperebutkan.

Dengan hasil ini, sebagian besar parlemen baru Myanmar akan diisi oleh kandidat NLD yang terpilih dalam pemilu. NLD juga dapat membentuk pemerintahan tanpa harus berkoalisi dengan partai lainnya.

n. Meski menang telak, transisi pemerintahan akan berjalan lancar jika NLD dapat menjalin hubungan yang baik dengan militer. Pasalnya, militer Myanmar mendapatkan jatah 25 persen kursi parlemen. Selain itu, militer juga memegang sejumlah posisi penting, seperti kementerian dalam negeri, perbatasan dan perbatasan, serta posisi wakil presiden.

Sehingga, pertemuan Suu Kyu dengan Aung Min Hlain kemarin menjadi sangat simbolik dalam pembahasan masa depan Myanmar yang baru memeluk demokrasi setelah lepas dari cengkraman junta militer yang memerintah selama lima dekade.

Suu Kyi sebelumnya bersikap tegas bahwa dia ingin mengubah konstitusi yang tidak hanya memberikan hak veto kepada militer, tetapi juga menjegalnya menjadi presiden karena memiliki pasangan dan dua putra berkewarganegaraan asing.

Hubungan Suu Kyi dengan militer, yang menempatkannya dalam tahanan rumah selama bertahun-tahun, menghangat sejak bergabung dengan parlemen pada 2012. Namun, hubungan ini diperkirakan merenggang ketika NLD berhasil mengumpulkan 5 juta tanda tangan dalam petisi yang mendesak anggota parlemen untuk menggelar pemungutan suara soal hak veto militer dalam parlemen.

Namun, upaya itu gagal dan Suu Kyi mengkritik Min Aung Hlaing karena dinilai campur tangan dalam demokrasi.

Meski demikian, dalam pertemuan keduanya kemarin selama satu jam, kedunya tampak tersenyum. Sesaat setelah pertemuan berakhir, sang jenderal hanya manyatakan, "Pembicaraan kami berlangsung sangat baik." Sementara Suu Kyi tidak bersedia memberikan komentar apapun.

Win Htein menyatakan pejabat NLD tidak ingin merusak hubungan yang baik tersebut, dan diperintahkan untuk merahasiakan strategi mereka selanjutnya. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER