Jakarta, CNN Indonesia -- Kelompok militan Taliban mengklaim serangan di sebuah kampus di Pakistan pada Rabu (20/1) yang menyebabkan setidaknya 20 orang tewas, dan puluhan lainnya terluka. Baku tembak berkepanjangan terjadi ketika pasukan keamanan memburu sejumlah militan yang bersembunyi di dalam kampus.
Komandan senior Taliban, Umar Mansoor, yang juga merupakan otak di balik serangan di sekolah di Peshawar pada Desember 2014 lalu mengaku bertanggung jawab atas serangan di Universitas Bacha Khan di Charsadda, Provinsi Khyber Pakhtunkhwa.
Mansoor memaparkan bahwa empat dari anak buahnya terlibat dalam serangan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat keamanan Pakistan memperkirakan jumlah korban akan terus bertambah dan dapat mencapai 40 orang, ketika para tentara berupaya mengevakuasi asrama siswa dan sejumlah kelas. Juru bicara tim evakuasi, Bilal Ahmad Faizi, menyatakan pihaknya berhasil menemukan 19 jasad, termasuk siswa, penjaga, polisi dan setidaknya satu guru, yang disebut oleh sejumlah media merupakan profesor kimia, Syed Hamid Husain.
Tayangan televisi setempat menunjukkan para korban yang tewas mendapat tembakan di kepala.
Petugas keamanan senior di tempat kejadian memastikan 90 persen area kampus telah berhasil diamankan setelah baku tembak dengan militan yang berlangsung selama tiga jam berakhir. Sejauh ini, terdapat 51 orang terluka. Sementara, empat militan bersenjata yang meluncurkan serangan juga tewas.
Polisi memaparkan bahwa para militan memasuki kampus dengan memanjat dinding, kemudian menembaki para mahasiswa dan dosen di asrama dan kelas.
Sejumlah mahasiswa mengungkapkan mereka melihat sejumlah pemuda bersenjatakan AK-47 menyerbu asrama, di mana banyak mahasiswa tengah tertidur.
Serangan ini terjadi menjelang acara resital puisi untuk memperingati kematian Khan Abdul Ghaffar Khan, seorang aktivis kemerdekaan etnis Pashtun yang populer. Kampus tersebut dinamai seperti nama aktivis ini.
Shabir Khan, seorang dosen jurusan bahasa Inggris, memaparkan bahwa dia baru saja berangkat dari asrama tempatnya tinggal menuju kelas ketika penembakan dimulai.
"Sebagian besar mahasiswa dan staf berada di kelas ketika penembakan dimulai. Saya tidak tahu apa yang terjadi tapi saya mendengar salah satu pejabat keamanan berbicara di telepon dengan seseorang dan menyatakan banyak korban tewas dan terluka," ujar Khan.
Ini adalah kali kedua institusi pendidikan Pakistan mendapatkan serangan besar. Sebelumnya pada Desember 2014, sekolah di Peshawar, diserbu Taliban, menewaskan 141 orang, di antaranya 132 anak-anak.
Universitas Bacha Khan memiliki 3.000 mahasiswa dan ada tambahan 600 orang penonton pertunjukan puisi pada Rabu ini.
(stu)