Jakarta, CNN Indonesia -- Persaingan semakin ketat dalam menentukan calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik. Dua kandidat menyatakan mengundurkan diri setelah terpuruk dalam perolehan suara di negara bagian New Hampshire.
Diberitakan
Reuters, Rabu (20/2), kedua kandidat yang memutuskan mundur adalah Gubernur New Jersey Chris Christie dan mantan CEO Hewlett-Packard Carly Fiorina.
Dalam pernyataannya di Facebook, Christie, 53, menyatakan mundur "tanpa sedikitpun rasa penyesalan" setelah dia menempati posisi keenam dalam pemilihan primer di New Hampshire Selasa kemarin. Banyak yang meragukan kemampuan dan popularitas Christie dalam pemilihan tersebut.
Christie hanya mendapatkan 7 persen suara. "Christie harus keluar. Singkatnya, dia tidak punya uang atau organisasi yang mumpuni untuk pemilihan di South Carolina dan seterusnya," kata pengamat politik dari Monmouth University, Patrick Murray.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara Fiorina, 61, juga di Facebook menyatakan menangguhkan kampanyenya dalam bursa calon presiden Partai Republik. Fiorina menempati posisi ketujuh dalam primer di New Hampshire.
Saat ini kandidat capres Partai Republik tinggal tujuh orang, setelah sebelumnya mencapai 17 orang.
Donald Trump memenangkan pemilihan di New Hampshire dengan 35 persen suara, disusul oleh John Kasich 16 persen dan Ted Cruz 12 persen.
Jajak pendapat Real Clear Politics juga menunjukkan kemenangan Trump pada pemilihan Republik negara bagian berikutnya di South Carolina, 20 Februari mendatang.
Di kubu Partai Demokrat, dua kandidat terkuat yaitu Bernie Sanders dan Hillary Clinton tengah berebut suara warga kulit hitam dan hispanik.
Clinton, 68, telah memiliki dukungan yang kuat dari warga kulit hitam. Dukungan ini penting bagi pemilihan primer Demokrat di South Carolina, 27 Februari mendatang. Namun Sanders dalam kaukus Iowa dan primer New Hampshire, banyak didukung oleh kaum muda Demokrat.