Hillary Clinton dan Donald Trump Berjaya di Super Tuesday

Denny Armandhanu/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 02 Mar 2016 09:22 WIB
Trump dari Partai Republik dan Clinton dari Partai Demokrat berjaya dalam pemilihan primer dan kaukus calon presiden Amerika Serikat yang digelar serentak.
Trump dari Partai Republik dan Clinton dari Partai Demokrat berjaya dalam pemilihan primer dan kaukus calon presiden Amerika Serikat yang digelar serentak. (Reuters/Aaron Josefczyk)
Jakarta, CNN Indonesia -- Donald Trump dari Partai Republik dan Hillary Clinton dari Partai Demokrat berjaya dalam pemilihan primer dan kaukus calon presiden Amerika Serikat yang digelar serentak di 12 negara bagian pada Selasa waktu setempat.

Diberitakan Reuters, Trump dan Clinton sama-sama menang besar di empat negara bagian pada ajang pemilihan yang disebut Super Tuesday tersebut.
Trump menang di Alabama, Georgia, Massachusetts dan Tennessee. Dua pesaing terkuat Trump saat ini adalah Ted Cruz dan Marco Rubio. Sementara Clinton memenangkan pemilihan di Alabama, Georgia, Tennessee dan Virginia.

Dalam jajak pendapat jelang pemilihan, Trump diprediksi menang besar di 12 negara bagian peserta Super Tuesday. Trump diprediksi menang tipis di Virginia, Vermont dan Oklahoma. Sementara Clinton diperkirakan menang tipis di Massachusetts dan Oklahoma.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rival Clinton, Bernie Sanders, menang di kampung halamannya di Vermont. Namun menurut perhitungan sementara, Sanders terpaut jauh dari perolehan suara Clinton.
Super Tuesday biasanya menjadi penentu siapa yang akan maju sebagai calon presiden AS. Jumlah delegasi yang terpilih dalam Super Tuesday sangat signifikan menentukan siapa kandidat yang maju dalam pemilu. Pasalnya, untuk konvensi, Demokrat memerlukan 2.382 delegasi, sedangkan Republik 1.237 delegasi.

Trump sejauh ini selalu memimpin perolehan suara dan memuncaki berbagai jajak pendapat. Kaum Republikan khawatir jika Trump maju dalam pemilihan presiden, dia akan dikalahkan dengan mudah oleh Clinton pada pemilu nasional November mendatang.

Hal ini tidak lain akibat pernyataan Trump yang kontroversial, mulai dari menghina imigran Amerika Latin, rencana melarang Muslim masuk AS, hingga membangun pagar tinggi di perbatasan dengan Meksiko.
Para petinggi Republik khawatir Trump akan membelah dukungan simpatisan terhadap partai tersebut dalam konvensi Juli mendatang.

Konvensi partai akan menghadirkan para delegasi pendukung kandidat calon presiden. Jumlahnya delegasi pendukung tergantung suara yang dimenangkan dalam pemilihan awal di negara bagian. Semakin banyak menang di negara bagian, semakin banyak delegasi pendukung yang diboyong ke konvensi.

Sementara itu Clinton diuntungkan dengan suara dari kelompok warga kulit hitam. Di enam negara bagian selatan AS yang mayoritas pemilih adalah warga keturunan Afrika-Amerika, mantan menteri luar negeri AS ini diperkirakan akan menang besar, jauh meninggalkan Sanders. (den)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER