PM Pakistan Bentuk Komisi Penyelidikan terkait Panama Papers

Amanda Puspita Sari/Reuters | CNN Indonesia
Rabu, 06 Apr 2016 07:45 WIB
PM Pakistan akan membentuk komisi khusus untuk menyelidiki berbagai tuduhan korupsi terkait tercantumnya sejumlah perusahaan keluarganya dalam Panama Papers.
PM Pakistan, Nawaz Sharif akan membentuk komisi khusus untuk menyelidiki berbagai tuduhan korupsi terkait tercantumnya sejumlah perusahaan keluarganya dalam Panama Papers. (Getty Images/Daniel Berehulak)
Jakarta, CNN Indonesia -- Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif mengumumkan dalam pidato yang disiarkan secara nasional bahwa dia akan membentuk komisi khusus untuk menyelidiki berbagai tuduhan korupsi, menyusul tercantumnya sejumlah perusahaan offshore yang dipimpin anggota keluarganya dalam dokumen Panama Papers.

Sharif pada Selasa (5/4) membela sejumlah perusahaan keluarganya dan menyangkal praktik bisnis tersebut melanggar aturan. Sharif menyebut bahwa tuduhan korupsi terhadap dirinya merupakan "tuduhan lama yang diulang-ulang."
Sharif akan membentuk komisi untuk menyelidiki berbagai tuduhan tersebut berdasarkan dokumen Panama Papers yang membocorkan bahwa sejumlah perusahaan offshore yang dipimpin oleh anggota keluarganya menghindari pembayaran pajak ataupun menyamarkan aset dan sumber dana mereka.

Dokumen yang bocor dari firma hukum Mossack Fonseca yang berbasis Panama itu menunjukkan bahwa putri Sharif, Mariam dan kedua putranya, Hussain dan Hassan memiliki setidaknya tiga perusahaan induk offshore yang terdaftar di Kepulauan British Virgin. Mossack Fonseca juga membantah melakukan kesalahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dokumen yang diberikan oleh sumber tak dikenal, yang kemudian dipublikasikan oleh Consortium of Investigative Journalists, ICIJ, dan dibagikan kepada lebih dari 100 media menunjukkan bahwa sejumlah perusahaan induk milik keluarga Sharif terlibat dalam berbagai pembelian dan hipotek, minimal US$13,8 juta dalam sektor properti di Inggris.
Salah satu perusahaan induk tersebut juga membeli perusahaan induk lainnya yang berbasis di Liberia senilai US$11,2 juta pada Agustus 2007, menurut dokumben itu.

Meski demikian, dokumen itu tidak menunjukkan sumber dari aset yang dimiliki oleh sejumlah perusahaan induk tersebut. Dokumen itu merupakan salah satu dari 11,5 juta dokumen yang dipublikasikan oleh ICIJ dan disebut sebagai 'Panama Papers.'

Rival politik Sharif di Pakistan, terutama Imran Khan, menuduh keluarga Sharif memerolah dana ilegal melalui korupsi selama dia menjabat sebagai perdana menteri dua periode pada dekade 1990-an.

Sharif dan keluarganya telah membantah melakukan kesalahan dan menyatakan bahwa aset mereka diperoleh secara legal, terutama melalui jaringan keluarga dari bisnis dan industri di Pakistan dan Arab Saudi.
"Saya menyatakan bahwa mereka yang mengulang tuduhan lama ini harus mendatangani komisi ini dan membuktikan tuduhan mereka," kata Sharif.

Tak hanya aset perusahaan keluara Sharif, Panama Papers membocorkan investasi kekayaan tersembunyi dari para pemimpin dunia, politisi, dan selebriti. Nama-nama yang tercantum dalam bocoran dokumen ini di antaranya rekan dekat Presiden Rusia Vladimir Putin, keluarga Presiden China Xi Jinping, ayah Perdana Menteri Inggris David Cameron, serta Perdana Menteri Islandia Sigmundur David Gunnlaugsson yang baru saya mengundurkan diri akibat terkait dengan kasus ini. (ama)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER