Napi di Australia Ukir Slogan ISIS di Kepala Tahanan Lain

Amanda Puspita Sari/AFP | CNN Indonesia
Senin, 11 Apr 2016 17:17 WIB
Narapidana di Australia yang diduga teradikalisasi mengukir slogan kelompok militan ISIS di kepala napi lainnya, memicu pertanyaan soal ekstremisme di penjara.
Ilustrasi ISIS (CNN Indonesia/Laudy Gracivia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang narapidana di Australia yang diduga teradikalisasi mengukir slogan kelompok militan ISIS di kepala napi lainnya. Namun para pejabat penjara membantah ekstremisme merupakan salah satu masalah dalam sistem penjara Australia.

Bourhan Hraichie, napi berusia 18 tahun didakwa karena menyebabkan luka berat dan dengan sengaja mencekik napi satu selnya dalam insiden di penjara Kempsey yang memiliki tingkat keamanan menengah, terletak di sebelah utara Sydney pekan lalu.

Dia dilaporkan menyerang teman satu selnya menggunakan silet untuk mengukir huruf "E4E" di kepalanya, mengacu kepada slogan "mata dibalas mata," salah satu slogan populer kelompok militan ISIS.
Hraichie kemudian menaruh handuk dan menuangkan air mendidih ke kepala temannya itu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teman satu selnya, yang segera dilarikan ke rumah sakit karena menderita luka bakar di kepala dan wajahnya, diduga sebagai mantan tentara. Para pejabat enggan mengonfirmasi dugaan ini.

Menteri Pemasyarakatan New South Wales, David Elliott, mengaku geram atas serangan itu.

"Saya akan meminta inspektur Pengawas Penjara untuk melakukan penyelidikan penuh dan menyeluruh terhadap manajemen tahanan radikal dalam sistem, termasuk serangan itu," katanya.

Kementerian Pemasyarakatan merupakan kementerian yang mengurusi pengelolaan tahanan dan pelanggar masa tahanan. Sementara, urusan administrasi sistem pengadilan dan denda ditangani oleh Kementerian Kehakiman.
Akibat insiden ini, manajer pusat penahanan itu ditangguhkan, namun Komisioner Layanan Pemasyarakatan negara bagian itu, Peter Severin, membantah adanya radikalisasi ISIS dalam sistem penjara.

"Apa yang kita hadapi bukan masalah sistemik," katanya kepada Sydney Daily Telegraph.

"Ya, kami memiliki berbagai narapidana yang jelas beresiko radikal, tapi kami juga memiliki strategi yang kuat," ujarnya.

Steve McMahon, juru bicara untuk Asosiasi Sektor Publik, yang mewakili penjaga penjara menyatakan bahwa Hraichie seharusnya dipenjara terpisah dari napi lainnya.
"Informasi yang kami miliki soal tahanan berusia 18 tahun ini, mencakup perilaku buruk sehingga seharusnya dimasukkan dalam satu sel khusus," ujarnya.

Hraichie kini dipindahkan ke sebuah penjara dengan keamanan tingkat tinggi. Dia akan diadili pada Mei. Hraichie dilaporkan mendekam dalam tahanan bukan karena pelanggaran hukum yang berhubungan dengan terorisme.

Canberra semakin khawatir soal pertumbuhan ekstremisme di dalam negeri. Status ancaman teror di negara ini tetap berada pada level tertinggi sejak September 2014.

Australia mengaku telah melakukan serangkaian serangan kontraterorisme di beberapa kota selama 18 bulan terakhir. (ama/stu)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER