Bocorkan 150 Ribu Dokumen Rahasia, Pria China Divonis Mati

Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 19 Apr 2016 14:07 WIB
Pria China membocorkan rahasia negara ke pihak intelijen asing karena sakit hati setelah dipecat.
Ilustrasi (Thinkstock/jdwfoto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Seorang pria China divonis hukuman mati atas tuduhan membocorkan 150 dokumen rahasia ke negara asing.

Dilaporkan oleh stasiun milik pemerintah pada Selasa (19/4), pria itu merupakan seorang teknisi komputer dari Sichuan, diidentifikasi bernama Huang Yu. Ia bekerja untuk pemerintah, dan menangangi dokumen rahasia negara. Namun ia dinilai sebagai pegawai yang buruk, dan kemudian dipecat.

Karena marah, Huang dilaporkan memberi pesan kepada “organisasi intelijen asing” lewat internet dan menawarkan untuk menjual dokumen yang ia dapat ketika masih bekerja. Intelijen asing itu disebut menerima tawaran Huang dan hubungan mereka lalu dimulai dari sana.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketika mereka bertemu di Asia Tenggara dan Hong Kong, Huang akhrinya memberikan 150 ribu dokumen itu, yang mencakup soal Partai Komunis hingga finansial China.

Karena Huang tak lagi bekerja, ia mulai kehabisan dokumen untuk dibocorkan, maka ia mulai menargetkan istri serta saudara iparnya yang juga bekerja untuk pemerintah di departemen yang menangani dokumen rahasia.

Akhirnya, frekuensi bepergiannya yang sering dan kekayaannya yang bertambah tapi tak jelas dari mana asalnya, membuat ia dicurigai otoritas dan pada 2011 ia ditahan.

Laporan televisi itu tidak mengungkap kapan dan apakah eksekusi akan dijalankan, atau di pengadilan mana ia diadili. Tidak disebut juga ke negara manakah informasi ini dibocorkan.

Yang termasuk rahasia negara di China selama ini terkenal sangat luas, dari data industri, bahkan hingga ke tanggal lahir para pemimpin negara. Sebuah informasi bisa dilabeli sebagai rahasia negara secara retroaktif. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER