Jakarta, CNN Indonesia -- Sekelompok bersenjata menyerang sebuah kendaraan polisi di Helwan, selatan Kairo, Mesir pada Minggu (8/5). Sebanyak delapan polisi berpakaian sipil tewas, termasuk seorang perwira, menurut keterangan dari Kementerian Dalam Negeri Mesir.
Dalam akun Facebook resmi, Kemendagri Mesir menyatakan bahwa empat pria dengan senjata otomatis keluar dari truk pick-up kecil dan menghentikan kendaraan mobil polisi, meluncurkan serentetan tembakan, kemudian melarikan diri.
Warga menyatakan kepada
Reuters bahwa para pria bersenjata mengenakan topeng. Reuters melaporkan belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu. Namun
CNN melaporkan bahwa ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan yang serangan itu, berdasarkan sebuah pernyataan yang dirilis oleh seorang pendukung ISIS.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Simpatisan ISIS itu penyebut para penyerang sebagai "unit keamanan dari tentara khalifah" dan menyatakan telah berhasil kembali ke posisi mereka masing-masing dalam keadaan selamat.
Terkait serangan ini, pasukan keamanan Mesir dikerahkan ke sejumlah distrik, membangun pos pemeriksaan dan meluncurkan perburuan intensif untuk meringkus para penyerang.
Berdasarkan jumlah peluru yang ditemukan di lokasi kejadian, pihak berwenang yakin penyerang mengunakan senjata otomatis.
Mesir kini tengah menghadapi pemberontakan, terutama dari kelompok militan yang berbasis di Sinai Utara, yang telah menewaskan ratusan tentara dan polisi sejak pertengahan 2013, ketika Abdel Fattah al-Sisi menggulingkan mantan presiden Mohamed Mursi setelah memprotes pemerintahannya.
Sementara berbagai serangan mematikan kerap terjadi di Sinai, kelompok militan juga menargetkan pasukan keamanan dan menanamkan bom di Kairo dan sejumlah kota lainnya.
(ama)