Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan pengawal presiden atau Secret Service di Gedung Putih mengatakan bahwa Hillary Clinton adalah seorang yang pemarah. Kemarahan Hillary bahkan berujung pada lebam di mata suaminya, Bill Clinton, saat menjadi presiden Amerika Serikat.
Hal ini disampaikan Gary Byrne dalam bukunya yang akan segera diterbitkan, "Crisis of Character", mengisahkan pengalaman saat menjaga pintu Gedung Putih.
Byrne dikutip dari
Telegraph, Minggu (5/6), mengatakan bahwa Hillary akan menjadi presiden yang "tidak berintegritas dan temperamen" jika terpilih. Selain itu dia juga mengatakan Hillary adalah wanita yang "meledak-ledak, impulsif dan mudah jadi sasaran 'penjilat'."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suatu ketika di tahun 1995, Byrne mendengar suara Hillary yang keras dari kediaman presiden di Gedung Putih. Saat itu tengah terjadi pertengkaran antara Hillary dan Bill.
Sejurus kemudian, terdengar suara vas pecah di lantai. Keesokan harinya, mata Presiden Clinton terlihat lebam. Saat Byrne bertanya kepada sekretaris presiden, dia mengatakan memar itu akibat alergi kopi.
Byrne mengatakan, dia "secara pribadi mengawasi sifat suka selingkuh Bill Clinton". Bahkan berkat keluhan dari Byrne, Monica Lewinsky yang saat itu adalah pekerja magang dipindahkan dari Gedung Putih ke Pentagon.
Tahun 1990-an, Byrne menyajikan bukti di pengadilan yang menunjukkan bahwa Lewinsky memiliki akses ke banyak tempat di Gedung Putih, termasuk ruang kerja presiden di Oval Office, usai jam kerja.
Rencananya buku Byrne akan dirilis pada 28 Juni mendatang, tidak lama sebelum konvensi calon presiden Partai Demokrat.
Dia membantah buku tersebut memiliki agenda politis. Menurut Byrne, keluarga Clinton "sangat berniat menghancurkan musuh nyata atau imajiner mereka sehingga memerintah tidak terlalu dipikirkan."
"Apa yang saya lihat di tahun 1990-an membuat saya muak," kata Byrne.
(den)