Duterte Akan Lanjutkan Perundingan dengan Pemberontak Komunis

Reuters | CNN Indonesia
Kamis, 16 Jun 2016 11:58 WIB
Presiden terpilih Filipina, Rodrigo Duterte, setuju untuk melanjutkan kembali negosiasi dengan pemberontak Maois di Oslo bulan depan.
Presiden terpilih Filipina, Rodrigo Duterte, setuju untuk melanjutkan kembali negosiasi dengan pemberontak Maois di Oslo bulan depan. (Reuters/Keith Bacongco/File Photo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden terpilih Filipina, Rodrigo Duterte, setuju untuk melanjutkan kembali negosiasi dengan pemberontak Maois di Oslo bulan depan.

Filipina memulai perundingan dengan kelompok komunis Front Demokratis Nasional pada 1986 demi mengakhiri salah satu pemberontakan terpanjang di dunia—selama 50 tahun, yang telah menewaskan lebih dari 40 ribu oranng.
Jesus Dureza, penasihat Duterte, mengatakan persetujuan ini terjadi setelah pembicaraan informal selama dua hati dengan pemimpin pemberontak yang kini berad di pengasingan di Norwegia.

"Kami akan merekomendasikan pembebasan semua tahanan politik kepada Duterte jika dia sudah menduduki kursi presiden dan kedua pihak akan mengupayakan gencatan senjata sementara guna mendorong kelanjutan pembicaraan damai formal di mimggu ketiga Juli di Oslo," kata Dureza, Kamis (16/6).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Duterte akan secara resmi menjadi presiden Filipina pada 30 Juni mendatng. Ia adalah presiden pertama yang berasal dari wilayah selatan Filipina, dan merupakan mantan wali kota Davao.

Dureza mengatakan kedua belah pihak sangat optimis perundingan akan sukses setelah Duterte menjanjikan posisi penting bagi perwakilan pemberontak komunis itu di dalam kabinetnya.

Digagas oleh Norwegia, perundingan damai antara keduanya mandek empat tahun lalu, ketika Presiden Benogno Aquino menolak untuk membebaskan tahanan politik.

Lebih dari 500 orang tahanan politik ditahan, termasuk 19 orang tim negosiasi dari pemberontak.

Dalam kampanyenya, Duterte berjanji akan mengakhiri semua pemberontakan di Filipna, termasuk pertikaian dengan kelompok pemberontak Islam yang telah menewaskan 120 ribu orang dalam 47 tahun terakhir. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER