Sekte Yahudi Melarang Perempuan Kuliah dan Punya Gelar

Ike Agestu | CNN Indonesia
Selasa, 23 Agu 2016 17:33 WIB
Sekte Yahudi ultra-Ortodoks, Satmar, melarang perempuan berkuliah karena menganggap hal itu sekuler, berbahaya dan melawan ajaran agama mereka.
Ilustrasi (Spencer Platt/Getty Images)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah sekte Yahudi ultra-Ortodoks melarang perempuan untuk mengejar pendidikan hingga ke bangku universitas.

Sekte Satmar, seperti dilansir the Independent pada Selasa (23/8), memperingatkan bahwa pendidikan universitas "berbahaya" bagi perempuan.

Pada dekrit yang ditulis dalam bahasa Yiddish (bahasa Jerman-Ibrani), Satmar menyatakan, "Belakangan ini sudah menjadi tren anak gadis dan perempuan yang sudah menikah mengejar gelar dalam pendidikan khusus. Beberapa menghadiri kelas dan yang lain secara daring. Dan karenanya, kami ingin memberi tahu orangtua mereka bahwa itu melawan Torah."
"Kami akan sangat keras soal ini. Tidak ada perempuan yang menghadiri sekolah kami yang diizinkan untuk belajar dan mendapat gelar. Ini berbahaya. Perempuan yang tidak mematuhi akan dipaksa keluar dari sekolah kami. Juga, kami tidak akan memberi pekerjaan dan memberi posisi pengajar di sekolah kepada perempuan yang sudah belajar di universitas atau memiliki gelar."

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dekrit itu dirilis dari pusat sekte Satmar di New York dan ditujukan bagi semua pengikutnya di seluruh dunia.

Penganut Yahudi ultra-Ortodoks mengikuti ajaran tradisional Yudaisme yang membatasi interaksi dengan dunia modern dan sekuler. Para prianya memakai topi panjang dan jas panjang berwarna hitam, sedang kaum perempuan yang sudah menikah berpakaian sederhana dan mengenakan penutup kepala.
"Kami harus menjaga sekolah kami dan kami tidak bisa membiarkan pengaruh sekuler di lingkungan suci kami," lanjut dekrit itu.

Sebuah organisasi Yahudi di Inggris memperkirakan terdapat sekitar 30 ribu orang penganut Yahudi ultra-Ortodoks yang tinggal di Inggris, dan Satmar merupakan sekte yang terbesar.

Tahun lalu, kelompok ultra-Ortodoks di London utara melarang perempuan menyetir, karena dinilai tidak sopan.

Larangan oleh Satmar ini sendiri mendapat respons dari komunitas Yahudi, seperti Sharon Weiss-Greenberg, direktur eksekutif Aliansi Faminis Yahudi Ortodoks.

"Komunitas Satmar memilih untuk hidup dalam isolasi….Ada banyak probabilitas faktornya, namun, tetap saja, hasilnya merusak. Karena orang-orang dari komunitas serupa tidak diberikan pendidikan dasar, mereka tidak bisa mengejar pendidikan yang lebih tinggi juga karir," ujarnya.

Ia juga mengatakan bahwa larangan serupa akan "memaksa" orang-orang untuk tetap bersama komunitasnya. (stu)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER