Jakarta, CNN Indonesia -- Israel meminta Presiden Terpilih Donald Trump untuk menekan agar PBB tidak meloloskan resolusi penghentian pembangunan permukiman setelah pemerintah negara itu mendapat informasi bahwa pemerintahan Presiden Obama akan menyetujui resolusi itu.
Kantor berita
Reuters mengutip seorang pejabat senior Israel bahwa pihaknya menghubungi tim transisi Presiden Terpilih Donald Trump setelah gagal membujuk pejabat AS agar memveto rancangan resolusi itu.
Dia mengatakan, pejabat Israel meminta agar Presiden Terpilih Donald Trump turun tangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pejabat dari dua negara Barat mengatakan bahwa Presiden Barack Obama sebelumnya berencana untuk abstain dalam pemungutan suara di PBB ini.
Donald Trump kemudian menulis pernyataan di akun Twitternya yang mendesak agar AS memveto dan kemudian menghubungi presiden Mesir.
Setelah mendapat telepon itu, presiden Mesir memerintahkan delegasinya di PBB untuk menunda pemungutan suara atas resolusi yang dimotori sendiri oleh Mesir.
Kini pemungutan suara tersebut ditunda dari jadwal semula, yaitu Kamis (22/12).
Pejabat Israel yang dihubungi
Reuters itu mengatakan, pemerintah negaranya menghargai upaya Donald Trump.
Anggota pemerintah sayap kanan pimpinan Netanyahu semakin mendekati Trump yang sebelumnya berjanji untuk memindahkan kedutaan negaranya dari Tel Aviv ke Yerusalem.
Hubungan antara Presiden Obama dan Netanyahu menjadi dingin setelah AS mendukung kesepakatan nuklir dengan Iran.
Israel masih khawatir akan ada negara lain yang mengajukan resolusi PBB yang mengecam permukiman Yahudi ini sebelum Presiden Obama secara resmi menyerahkan jabatan ke Donald Trump pada 20 Januari.
(yns)