Jakarta, CNN Indonesia -- Duta Besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin, meninggal dunia di usia ke-64 di New York, Amerika Serikat.
Sang diplomat mengalami serangan jantung ketika dia berada di kantor perwakilan Rusia, Senin waktu setempat (20/2). Kemudian, dia dibawa ke rumah sakit namun tidak terselamatkan.
Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut "sang diplomat hebat Rusia meninggal dunia ketika bertugas."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Presiden Vladimir Putin "mengungkapkan rasa simpati untuk teman-teman dan keluarga juga pada staf Kementerian Luar Negeri Rusia." Demikian keterangan yang dikutip
CNN.
Anggota Majelis Umum PBB berdiri mengheningkan cipta sejenak mengenang salah satu rekannya itu.
"Kami kehilangan salah satu anggota paling berpengaruh dan dihormati di keluarga PBB," kata Presiden Majelis Umum Peter Thomson.
"Saya dapat mengatakan dengan yakin, namanya akan dikenang dalam sejarah organisasi ini."
Thomson mengatakan Churkin akan diingat atas "kepintaran dan kemampuan diplomatisnya, dan selera humor juga kepeduliannya terhadap orang lain."
"Tidak hanya Rusia yang kehilangan salah satu anak bangsa paling setia, tapi kami juga di PBB, kami kehilangan."
Di akhir keheningan, Thomson mengatakan salam terakhirnya. "Istirahatlah dengan damai, Vitaly."
Churkin kerap berselisih paham dengan perwakilan Amerika Serikat, Inggris dan Perancis. Sementara China kerap mengikuti arah suara Rusia.
Selama satu dekade, Churkin menjadi orang yang mengajukan veto untuk berbagai resolusi, mulai soal krisi Suriah hingga insiden pesawat Malaysia di Ukraina timur.
Dia mendukung keras Presiden Suriah Bashar al-Assad dari serangan negara-negara Barat. Dia juga menyebut kebijakan AS di Libya sebagai simbol kegagalan Barat.
(aal)