Sejumlah pengamat mengatakan, persetujuan Kongres memang mungkin menghambat Trump mewujudkan janjinya. Namun, nasib serupa juga terjadi pada sejumlah janji yang seharusnya dapat terwujud hanya dengan satu bubuhan tanda tangan di surat perintah eksekutif.
Meskipun sudah ada beberapa yang tercapai, tapi ada kebanyakan janji itu belum tergapai. Berikut daftarnya sebagaimana dilansir
CNN pada awal pekan ini.
Lima tindakan untuk mengembalikan keamanan dan supremasi hukum konstitusi
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertama: membatalkan semua tindakan eksekutif yang tidak sesuai dengan konstitusi.
Status: Tergantung pada definisi mengenai tidak sesuai dengan konstitusi.
Kedua: Memulai proses pemilihan pengganti Hakim Scalia dengan hakim dalam daftar saya, yang akan menegakkan Konstitusi AS.
Status: Terpenuhi. April lalu, orang pilihan Trump, Neil Gorsuch, dilantik menjadi hakim Mahkamah Agung.
Ketiga: membatalkan semua pendanaan federal di kota-kota penampung imigran.
Status: Tidak terpenuhi. Trump dan Jaksa Agung AS, Jeff Sessions, memang sudah mengancam memangkas anggaran Kementerian Kehakiman ke kota penampung. Namun, pemangkasan dana federal itu butuh persetujuan dari Kongres.
Keempat: memulai pemindahan lebih dari dua juta imigran ilegal dari negara dan membatalkan visa bagi negara asing yang tak mau menerima mereka kembali.
Status: Terpenuhi sebagian. Trump sudah menandatangani perintah eksekutif untuk memperluas kewenangan agen Aparat Imigrasi dan Bea Cukai AS (ICE), tapi deportasi belum dipercepat.
Kelima: menangguhkan imigrasi dari kawasan rawan teror, di mana pengawasan ketat tidak berpengaruh. Semua orang yang sudah diperiksa dan masuk ke negara kita akan dianggap sudah melalui “pemeriksaan ekstrem.”
Status: Tak terpenuhi. Trump sudah dua kali mencoba menahan masuknya warga dari negara mayoritas Muslim, tapi keputusannya itu masih terjegal di pengadilan. Selanjutnya, Trump juga berjanji akan melindungi pekerja AS dan memberantas Korupsi.