Pertanyakan Bukti, Rusia Siap Selidiki Bersama Kasus Eks Agen

Hanna Azarya Samosir | CNN Indonesia
Kamis, 15 Mar 2018 11:01 WIB
Rusia mempertanyakan bukti tudingan Inggris mengenai keterlibatan negaranya dalam peracunan eks agen ganda. Moskow pun siap menggelar penyelidikan gabungan.
Dubes Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya, mempertanyakan bukti tudingan Inggris mengenai keterlibatan Moskow dalam peracunan mantan agen ganda, Sergei Skripal, di Salisbury pekan lalu. (AFP Photo/Don Emmert)
Jakarta, CNN Indonesia -- Rusia mempertanyakan bukti tudingan Inggris mengenai keterlibatan Moskow dalam peracunan mantan agen ganda, Sergei Skripal, di Salisbury pekan lalu. Mereka pun menyatakan kesiapan untuk menggelar penyelidikan gabungan.

"Kami harap Inggris bertindak sesuai dengan Konvensi Senjata Kimia dan aturan internasional lainnya, dan memberikan sampel racun yang dimaksud penyelidik Inggris untuk penyelidikan gabungan, selama mereka mengklaim itu berasal dari Rusia," ujar Duta Besar Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya, Rabu (14/3).

Melanjutkan pernyataannya, Nebenzya berkata, "Kami siap untuk menggelar penyelidikan. Tak ada yang harus kami sembunyikan."
Nebenzya kemudian mengkritik cara Perdana Menteri Inggris, Theresa May, mengultimatum Rusia untuk menjelaskan cara racun kimia yang dikembangkan pada era Soviet bisa masuk ke dalam negaranya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami diberi waktu 24 jam untuk mengakui sebuah kejahatan. Kami tidak mau berbicara dengan bahasa ultimatum," ucap Nebenzya yang kemudian mengatakan bahwa negaranya tidak terima diperlakukan seperti itu, sebagaimana dikutip RT.

May sendiri mengatakan bahwa pihaknya sudah menyimpulkan Rusia bertanggung jawab atas percobaan pembunuhan terhadap Sergei Skripal dan putrinya, Yulia.
Skripal dan Yulia ditemukan tak sadarkan diri di sebuah bangku umum di luar pusat perbelanjaan di Salisbury. Sejak saat itu mereka dirawat di rumah sakit dalam keadaan kritis.

"Tidak ada kesimpulan alternatif, selain bahwa Rusia bertanggung jawab atas percobaan pembunuhan atas Skripal dan putrinya, dan mengancam nyawa warga Inggris lain di Salisbury. Ini menunjukkan penggunaan kekuatan secara tidak sah oleh Rusia terhadap Inggris," tutur May.

Berdasarkan temuan ini, May memutuskan untuk mengusir 23 diplomat Rusia dari Inggris paling lambat tujuh hari terhitung sejak Rabu.
May mengatakan pengusiran paling besar dari London dalam 30 tahun terakhir ini akan mengurangi kapabilitas intelijen Rusia di Inggris untuk beberapa tahun ke depan.

"Kami akan membekukan aset pemerintah Rusia di manapun terbukti digunakan untuk mengancam nyawa atau properti warga atau penduduk Inggris," kata May. (has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER