Rekaman video kamera tubuh yang memperlihatkan detik-detik penembakan yang dilakukan anggota Kepolisian Metro Louisville (LMPD), Amerika Serikat, yang menewaskan seorang perempuan kulit hitam, Breonna Taylor, dirilis oleh Vice News.
Rekaman itu menunjukkan insiden yang menewaskan Taylor di apartemennya pada 13 Maret lalu, setelah petugas menggerebek apartemen wanita kulit hitam itu.
Melansir CNN, Selasa (29/9), salah satu video menunjukkan mantan Detektif Brett Hankison memasuki apartemen Taylor pasca penembakan dan dia bertanya tentang selongsong peluru yang ada di lantai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian petugas lain yang tak dikenal memberitahunya bahwa dia harus "mundur" sampai Unit Integritas Publik LMPD tiba.
Pengacara Hanksion menolak mengomentari video tersebut.
Video lainnya memperlihatkan ketika pacar Taylor, Kenneth Walker ditangkap, seorang petugas tak dikenal terdengar meneriakkan instruksi untuk "berjalan mundur" dan "mengangkat tangan dan berlutut". Dia mengancam akan melepaskan anjing polisi jika Walker tidak mematuhinya.
Pengacara Walker, Steve Romines, mengatakan dia melihat rekaman itu untuk memastikan akurasinya.
Sementara itu, pengacara keluarga Taylor, Sam Aguiar, mengatakan dia tidak berwenang untuk mengomentari video tersebut. Dalam konferensi pers pada Jumat, Sam mengatakan ada sebanyak 50 video dari kamera tubuh LMPD yang diambil dari malam ketika Taylor terbunuh.
Awalnya, Dewan Juri Jefferson County mendakwa Walker atas tuduhan percobaan pembunuhan seorang petugas polisi dan penyerangan. Namun, pada Mei lalu, pengacara pembela Walker, Rob Eggert mengajukan mosi agar dakwaan dibatalkan.
Dia menuduh juri telah disesatkan oleh jaksa penuntut.
Tuduhan itu kemudian dibatalkan oleh Pengacara Persemakmuran untuk Jefferson County, Thomas Wine.
Wine tidak setuju dengan pernyataan dewan juri telah disesatkan, tapi dia setuju bahwa penting bagi dewan juri untuk mendengar langsung keterangan Walker sebelum memutuskan mendakwa.
Romines menyatakan Walker tidak menembak petugas polisi Jonathan Mattingly di bagian paha. Laporan balistik dari Kepolisian Negara Bagian Kentucky tidak mendukung pernyataan jaksa penuntut yang menyebut satu peluru yang ditembakkan Walker mengenai Mattingly.
Walker mengatakan dia terpaksa membela diri dengan senjata api ketika polisi berpakaian preman "dengan kasar mendobrak pintu".
Ketiga petugas yang ambil bagian dalam penggerebekan apartemen Taylor tidak dituntut atas pembunuhan Taylor. Sebaliknya, dewan juri justru mengajukan tiga dakwaan tindak pidana kepada Hankison.
Menurut Jaksa Agung, Daniel Cameron, Hankison diduga menembak secara membabi buta melalui pintu dan jendela, di mana dia membahayakan seorang wanita hamil, seorang pria, dan seorang anak yang berada dalam apartemen lainnya.
Hankison mengaku tidak bersalah atas dakwaan tersebut.
"Kami tidak memiliki komentar tentang masalah ini. Saat ini, file ini belum dirilis oleh departemen. Peninjauan internal kami terhadap kasus ini sedang berlangsung sehingga tidak pantas untuk berkomentar," ujar Departemen Kepolisian Metro Louisville kepada CNN dalam sebuah pernyataan.
(ans/ayp)