Sejumlah peristiwa terjadi pada Rabu (16/12) yang dirangkum dalam kilas internasional. Mulai dari keputusan China untuk import 100 juta vaksin Pfizer hingga Indonesia tak akan berdamai dengan Israel.
China memesan 100 juta dosis vaksin virus corona (Covid-19) buatan perusahaan Jerman-Amerika Serikat, Pfizer/BioNTech, pada 2021.
Perusahaan farmasi China, Shanghai Fosun Pharmaceutical Group, mengatakan akan membeli setidaknya 100 juta dosis vaksin Pfizer/BioNTech dan menunggu persetujuan pemerintah untuk digunakan tahun depan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, Fosun Pharma mengatakan bahwa pengadaan vaksin kali ini akan didatangkan dari fasilitas produksi BioNTech di Jerman.
"Kami senang dapat menyepakati perjanjian terkait pasokan vaksin dengan BioNTech, yang merupakan langkah penting dalam upaya Fosun Pharma dan BioNTech untuk mencapai aksesibilitas dan keterjangkauan vaksin di China," kata Pemimpin dan CEO Fosun Pharma, Wu Yifang.
Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menggratiskan vaksin virus corona (Covid-19) bagi seluruh penduduk Indonesia menjadi sorotan sejumlah media massa luar negeri.
Stasiun televisi Australia,ABC, pada Rabu (16/12), membuat laporan yang menyatakan Jokowi akan menjadi orang yang disuntik vaksin pertama kali, untuk meyakinkan rakyat Indonesia vaksin itu aman digunakan.
Kantor berita China, Xinhua, juga menuliskan laporan tentang keputusan Jokowi menggratiskan vaksin corona.
Surat kabar Nikkei Asia juga menuliskan tentang keputusan Jokowi menggratiskan vaksin corona. Mereka melaporkan Jokowi juga memerintahkan Menteri Keuangan, Sri Mulyani, untuk mengalihkan sejumlah anggaran yang tersedia untuk program vaksinasi, supaya tidak ada alasan masyarakat tidak mendapatkan vaksin.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menegaskan Indonesia hingga saat ini tidak berniat membuka hubungan diplomatik dengan Israel.
Hal itu disampaikan Retno sebagai tindak lanjut dari arahan langsung Presiden Jokowi sekaligus menanggapi sejumlah pemberitaan baru-baru ini yang menyebutkan bahwa Indonesia akan segera menormalisasi hubungan dengan Israel."Sebagai tindak lanjut arahan bapak presiden kepada menteri luar negeri, saya ingin menyampaikan dua hal. Hingga saat ini tidak terdapat niatan Indonesia untuk membuka hubungan diplomatik dengan Israel," kata Retno dalam press briefing virtual Kementerian Luar Negeri, Rabu (16/12).
Dia juga mengatakan Indonesia akan tetap berpegang pada solusi dua negara dan parameter internasional lain yang telah disepekati. Indonesia akan terus mendukung kemerdekaan Palestina.
"Dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina berdasarkan two state solution dan parameter internasional lain yang disepakati, secara konsisten akan tetap dilakukan," ujarnya.
(evn)