Kudeta Guinea Terjadi usai Amendemen soal Presiden 3 Periode

CNN Indonesia
Senin, 06 Sep 2021 11:42 WIB
Kudeta militer yang terjadi di Guinea pecah setelah amendemen konstitusi soal masa jabatan presiden.
Alpha Conde saat ikut kembali Pemilihan Presiden Guinea pada 2020. (AP/Eric Gaillard)

Militer Guinea dilaporkan telah melakukan kudeta terhadap pemerintah negara Afrika Barat itu dan menahan Presiden Alpha Conde pada Minggu (5/9).

Dalam sebuah rekaman video, salah satu perwira militer Guinea, Mamadi Doumbouya, menuturkan militer telah menangkap Conde, membekukan konstitusi, pemerintah, dan seluruh institusi negara.

Presiden berusia 83 tahun itu bungkam seribu bahasa, menolak menjawab semua pertanyaan yang diutarakan salah satu personel.Melalui video yang didapat AFP, Presiden Conde terlihat tengah duduk di sebuah sofa dikelilingi oleh personel militer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Conde telah menjabat sebagai Presiden Guinea Ke-4 sejak 21 Desember 2010 lalu setelah berjuang mencalonkan diri sebagai pemimpin negara itu dua kali pada 1993 dan 1998 namun gagal.

Conde akhirnya memenangkan putaran kedua pemilihan presiden pada 2010 mengalahkan pesaingnya, Cellou Dalein Diallo.

Ia pun menjadi Presiden Guinea pertama yang terpilih dalam pemilu bebas.

Pada 2015 dan 2020, Conde kembali terpilih menjadi presiden negara itu untuk periode kedua dan ketiganya.

Pulugan warga dikabarkan tewas dan ratusan orang lainnya ditahan aparat saat berdemonstrasi memprotes periode ketiga Conde.

Di awal periodenya sebagai presiden, Conde bertekad ingin membasmi korupsi dan menegakkan demokrasi di Guinea. Namun, pada 2016, Conde dan putranya terkait skandal korupsi.Conde memproklamirkan dirinya pemenang pemilu meski Diallo dan tokoh oposisi mencela pemungutan suara 2020 telah dicurangi.

Media Prancis, FRANCE 24 merilis rekaman suara yang memaparkan bahwa perusahaan tambang Rio Tinto membayar pejabat pemerintah Guinea untuk mendapat sejumlah kemudahan bisnis.

(bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER