Pada tahun 2003, Pacquiao terpilih sebagai Person of The Year, mengalahkan presiden Filipina saat itu Gloria Macapagal Arroyo.
Empat tahun kemudian, pada tahun 2007, ia mencalonkan diri sebagai anggota legislatif Filipina. Sayangnya langkah Pacquiao gagal melenggang ke parlemen.
Pacquiao kemudian memilih kembali ke ring sepenuhnya. Namun, beberapa hari usai bertanding, ia membentuk partai politik "lokal" baru, People's Champ Movement di Filipina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 2010. ia kembali mengumumkan pencalonan dirinya di kursi legislatif untuk Dapil Mindanao. Kali ini, ia menang telak.
Tiga tahun kemudian, pada tahun 2013, Pacquiao terpilih kembali di jabatan yang sama.
Pada 2016, Pacquiao menjadi salah satu dari 12 senator baru yang terpilih menjadi Senat Filipina.
Kiprahnya di olahraga tinju bersamaan dengan upayanya memerangi kemiskinan dan korupsi, yang kemungkinan akan menjadi tema utama kampanye Pacquiao.
"Bagi mereka yang bertanya apa kualifikasi saya, apakah Anda pernah mengalami kelaparan? katanya kepada majelis nasional yang digelar PDD-Laban, dikutip Channel News Asia.
Ia kemudian menegaskan, "Pernahkah Anda mengalami tidak punya apa-apa untuk dimakan, meminjam uang dari tetangga Anda atau menunggu sisa makanan di warung makan? Manny Pacquiao yang ada di depan Anda dibentuk oleh kemiskinan."
Ia juga disebut mendirikan yayasan amal, Manny Pacquiao Foundation (MPC) pada 2019. Belakangan ini, MPC telah meluncurkan kampanye vaksinasi di California Selatan. Kegiatan ini, juga bekerja sama dengan Sistem Perawatan Kesehatan, Doc1 Health.
MPC disebut menginisiasi edukasi vaksinasi tersebut.
"Yayasan Pacquiao didedikasikan untuk memperjuangkan mereka yang membutuhkan di seluruh dunia dan menjangkau lebih dari satu juta orang yang membutuhkan bantuan sejak didirikan," ujar Direktur Eksekutif yayasan itu, Jon Sisson.
Kekuatan Pacquiao di negara yang terobsesi dengan selebritas akan memudahkan jalannya meraih posisi kuat dalam pemilihan presiden. Namun, ini belum cukup menjamin kemenangan.
Perselisihan publik antara Pacquiao dan Duterte menyoal penanganan terakhir konflik dengan Beijing di Laut China Selatan dan korupsi dapat mengikis dukungan untuk mantan petinju itu.
(isa/bac)