Junta Militer Myanmar Bunuh Empat Remaja

CNN Indonesia
Selasa, 11 Jan 2022 11:07 WIB
Junta militer Myanmar membunuh empat remaja di Kotapraja Thayetchaung karena menduga mereka sebagai milisi.
Junta militer Myanmar kerap melakukan pembunuhan terhadap warga sipil. (AP/STR)
Jakarta, CNN Indonesia --

Junta militer Myanmar menembak mati empat remaja yang menurut mereka anggota Tentara Pertahanan Rakyat (PDF) usai diserang pasukan anti-junta di Kotapraja Thayetchaung Wilayah Tanintharyi pada pekan lalu.

"Mereka dituduh sebagai anggota PDF dan ditembak di kepala dari jarak dekat. Mereka sangat ketakutan karena mereka masih anak-anak," kata salah satu saksi kepada Myanmar Now.

Keempat korban itu berusia sekitar 14 hingga 19 tahun. Para korban itu di antaranya, Khant Zin Htwe (14), Aung Thet Phyo(17), Ye Zaw Hteik (17), dan seorang laki-laki berusia 19 tahun yang tidak bisa diidentifikasi saat pelaporan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut anggota PDF, dua laki-laki paruh baya juga ditembak pasukan rezim dan harus dirawat di rumah sakit.

Menurut keterangan anggota PDF, saat ditahan pasukan junta, mereka tengah dalam perjalanan pulang dari lokasi konstruksi usai bekerja.

"Para pekerja konstruksi sedang pulang kerja saat mereka bertemu dengan militer. Mereka dituduh melakukan serangan bom," kata anggota PDF itu.

Insiden itu terjadi tak lama setelah bentrokan yang meletus di siang hari, Jumat pekan lalu. Beberapa jam sebelumnya bentrokan antara pasukan perlawanan dan anggota kelompok milisi pro-militer Pyu Saw Htee, juga pecah di desa Kin Shey.

Ketika itu, dua truk militer yang membawa pasukan bala bantuan mendekati desa dari utara sekitar pukul 11:45 waktu setempat. Mereka kemudian diserang pasukan lokal menggunakan bahan peledak buatan tangan.

Setelah serangan awal, dua truk militer lagi tiba dan tentara mulai melakukan penangkapan, tambahnya.

Seorang penduduk setempat mengatakan, tentara melepaskan sejumlah tembakan saat melewati desa untuk menginterogasi penduduk. Setidaknya satu orang dibawa pergi dengan tangan diikat ke belakang, tambahnya.

Lanjut baca di halaman berikutnya...



Banyak Warga Desa Memilih Kabur

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER