4 Menteri Inggris Mundur dalam Sehari, PM Johnson Terancam Dipecat

CNN Indonesia
Rabu, 06 Jul 2022 17:56 WIB
Posisi PM Inggris Boris Johnson semakin diujung tanduk usai didera berbagai skandal hingga memicu 4 menterinya mundur dalam sehari.
Foto: AFP/DANIEL LEAL-OLIVAS
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepemimpinan Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, semakin berada di ujung tanduk setelah empat menteri dalam kabinetnya memutuskan mundur dalam sehari.

Keempat menteri Inggris itu memutuskan mundur setelah menganggap Johnson sudah tak pantas memimpin Inggris lagi lantaran berbagai skandal yang menyeret dia dan pemerintahannya.

Menteri Keuangan, Rishi Sunak, dan Menteri Kesehatan, Sajid Javid, mengundurkan diri pada Selasa (5/7) malam.Sunak dan Javid memutuskan mundur sebagai menteri di kabinet Johnson karena mereka merasa tak lagi bisa menoleransi rentetan skandal yang terus terjadi di pemerintahan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, pada Rabu (6/7) pagi, beberapa jam setelah Sunak dan Javid mengumumkan mundur dari kabinet, Menteri Urusan Anak dan Keluarga, Will Quince, dan Menteri Muda Transportasi, Laura Trott, juga mengumumkan berhenti dari jabatan mereka.

Dikutip AFP, Quince mengaku tak memiliki pilihan lain selain mengajukan pengunduran dirinya kepada Johnson. Sementara itu, Trott mengatakan dia keluar dari jabatannya sebagai menteri lantaran sudah kehilangan kepercayaan terhadap pemerintah.

[Gambas:Video CNN]

Pengunduran keempat menterinya ini diprediksi bakal semakin menyudutkan Johnson di hadapan parlemen termasuk dari partainya sendiri, Partai Konservatif. Johnson dijadwalkan akan menghadap parlemen hari ini dalam rapat rutin mingguan yang nampaknya akan banyak membicarakan protes dari para menterinya yang mundur.

Salah satu anggota parlemen dari Partai Konservatif atau Tory, Andrew Bridgen, bahkan menilai pengunduran diri para menteri ini bak buah cheri di atas kue tart yang kian menguatkan alasan mengapa Johnson pantas dipecat sebagai perdana menteri.

Bridgen lantas menyarankan sang PM untuk hengkang dari kursi kekuasaannya.

"Ini saatnya Boris pergi. Dia bisa melakukan ini beberapa jam lagi jika dia mau," ujar Bridgen pada Rabu (6/7).

Ia kemudian berkata "Namun saya dan banyak partai sekarang memutuskan dia akan pergi pada reses musim panas [dimulai 22 Juli]: lebih cepat, lebih baik."

Seorang anggota partai Konservatif lainnya di parlemen bahkan menegaskan Johnson harus segera diseret keluar Downing Street imbas skandal yang menyelimuti kepemimpinannya.

"Saya menduga kita harus menyeretnya menendang dan berteriak dari Downing Street. Jika kita harus melakukannya, maka kita akan melakukannya," kata seorang anggota parlemen dari Konservatif dengan syarat anonim kepada Reuters.

Kenapa ramai-ramai mendesak Johnson mundur? Baca di halaman berikutnya >>>

Kenapa Ramai-ramai Desak PM Johnson Mundur?

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER