Jakarta, CNN Indonesia -- Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni tak sependapat dengan program pembatasan (moratorium) kendaraan mewah yang dicanangkan calon wakil gubernur nomor urut dua Sandiaga Uno. Agus mempertanyakan manfaat program tersebut dalam mengatasi kemacetan di ibu kota.
Sandiaga Uno sebelumnya pernah mewacanakan rencana moratorium pembelian dan penggunaan mobil mewah di Jakarta sebagai salah satu cara mengatasi kemacetan.
Bagi Agus, program tersebut memiliki sedikitnya dua persoalan. Pertama, menurut Agus, harus ada kategori yang jelas soal kendaraan yang disebut mewah. Persoalan kedua terkait dengan jumlah pengguna atau pembeli mobil mewah di Jakarta.
Untuk persoalan kedua, Agus menyebut tak banyak warga yang mampu membeli mobil mewah. Karena jumlahnya yang sedikit itu, Agus pun tak yakin moratorium mobil mewah bisa menjadi solusi dalam mengurai kemacetan Jakarta.
"Menurut saya kita harus melihat berapa jumlah warga yang memiliki mobil mewah, apakah itu efektif untuk memecah kemacetan di DKI. Saya kira tak banyak warga yang mampu membeli mobil mewah," kata Agus saat ditemui di gedung Aldevco Octagon, Senin (5/12).
Tak hanya soal efektivitas urai kemacetan, rencana pembatasan kendaraan mewah juga harus dilihat dari sisi hak dari masyarakat. Menurut Agus, setiap orang berhak untuk membeli apapun yang mereka mau asal memiliki kemampuan.
Karena persoalan hak itu, menurut Agus sulit bagi pemerintah mencegah orang untuk membeli sesuatu hanya karena harganya yang mahal. Di negara demokrasi seperti Indonesia pelarangan semacam itu bisa memunculkan resistensi tersendiri.
"Jadi selain agak melanggar hak warga, kita juga perlu lihat visibilitas program itu dalam mengurangi kemacetan," katanya.
Pasangan Agus, Sylviana Murni berpendapat kebijakan menaikkan pajak kendaraan mewah lebih berguna ketimbang moratorium. Menurut Sylvi, kenaikan pajak akan membuat warga berpikir ulang sebelum membeli kendaraan mewah.
"Jadi pajaknya nanti bisa dinaikkan. Sebaliknya, pemerintah juga bisa beri insentif pada warga yang naik transportasi publik," kata Sylvi.
Benahi Transportasi Umum
Pasangan calon yang diusung oleh empat partai ini menyatakan, persoalan macet membutuhkan solusi yang komprehensif. Salah satu aspek terpenting menurut Sylvi adalah pentingnya peningkatan jumlah dan kualitas transportasi publik.
"Saya yakin mereka tak akan naik kendaraan pribadi jika transportasi massalnya telah berjalan dengan baik," kata dia.
Agus Yudhoyono menyebut jika memenangkan Pilkada Jakarta, pihaknya akan mengutamakan pengerjaan empat koridor Transjakarta yang sampai saat ini masih terbengkalai. Selain itu, Agus juga berjanji akan melanjutkan sejumlah proyek transportasi publik seperti Mass Rapid Transit (MRT) dan Jakarta Light Rail Transit (LRT).
"Transjakarta masih ada empat koridor yang belum terealisasi dan proyek besar seperti MRT dan LRT, harus dilanjutkan," kata Agus.
(wis/rdk)