Djarot Bantah Pembagian KJP Bermuatan Politik

Sisilia Claudea Novitasari | CNN Indonesia
Rabu, 01 Mar 2017 17:24 WIB
Djarot mengatakan, pembagian KJP sengaja dilakukan di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan agar bisa melayani lebih banyak warga di kawasan tersebut.
Djarot Syaiful Hidayat membantah melakukan kampanye terselubung saat menjalankan tugasnya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. (CNN Indonesia/Aulia Bintang Pratama)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Syaiful Hidayat membantah kampanye terselubung di balik tugas Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, termasuk saat membagikan Kartu Jakarta Pintar (KJP) di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, akhir pekan lalu. Menurutnya, KJP dibagikan di Kantor Walikota Jakarta Selatan sebagai alternatif lain untuk melayani masyarakat.

"Kalau harus di sekolah kan banyak, maksudnya dikumpulin jadi satu supaya cepat pelayanannya. Ini juga demi kepentingan warga. Ada pilkada atau enggak ada pilkada, kami tetap seperti ini kok," ucap Djarot.

Pembagian KJP di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan mendapat kritik dari tim pemenangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno. Wakil Ketua tim pemenangan, Muhammad Taufik, menilai pembagian itu tidak beretika karena dilaksanakan di kantor pemerintahan.
Taufik juga menilai pembagian KJP bermuatan politik karena dibagikan menjelang Pilkada DKI Jakarta putaran dua. Untuk itu, Taufik meminta agar program yang bersifat bantuan sosial tidak dicairkan jelang pelaksanaan Pilkada.

Menurutnya, pembagian menjelang Pilkada DKI putaran kedua akan menimbulkan kecurigaan di masyarakat. "Program rakyat kan ada aturannya. Sepanjang yang saya tahu, mana ada bank hari Minggu buka. Biasanya pencairan di sekolahan kok. Memang aneh-aneh menjelang Pilkada," ujar Taufik.

Selain mengkritik pembagian KJP, Taufik juga menyoroti kegiatan Djarot di kawasan Utan Kayu pada Senin (27/2). Ia menyebut itu sebagai kampanye terselubung sebelum putaran dua resmi berlangsung.
Untuk kasus tersebut, Djarot mengatakan kunjungannya ke kawasan Utan Kayu merupakan bagian dari kerja dirinya sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta. Kunjungan di Utan Kayu, kata Djarot, bertujuan untuk menyelesaikan kasus sungai yang kerap meluap saat hujan.

Dalam tinjauannya itu, Djarot juga mengaku menemukan banyak anak-anak yang mengalami gizi buruk dan penumpukan beras miskin di kantor kelurahan. "Kalau misalkan kemarin saya enggak ke Utan Kayu, dieksekusi enggak itu beras miskinnya? Begitu saya ke sana, saya bilang untuk kirim ke rumahnya," kata Djarot.

Kegiatan yang dapat disebut sebagai kampanye, menurut Djarot adalah apabila dirinya mengenakan atribut, mengajak dan membujuk masyarakat, serta menyampaikan visi dan misi.

"Jadi saya minta tolong mari kita positif thinking. Janganlah suuzan. Kami ini kerja untuk menyelesaikan banyak persoalan supaya cepat," ucap Djarot.
(wis/pmg)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER