Jakarta, CNN Indonesia -- Anies Baswedan kembali menyindir pesaingnya, Djarot Saiful Hidayat yang mengubah foto penampilannya di surat suara Pilkada DKI Jakarta putaran kedua. Calon gubernur nomor urut tiga itu mengklaim dirinya dan Sandiaga Uno lebih autentik terkait dengan foto peci di surat suara putaran kedua.
"Kami tetap yang autentik, kami bukan yang KW," kata Anies saat ditemui di kawasan Kebon Sirih, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (24/3).
KW merupakan istilah slang yang merujuk pada produk atau barang bukan asli.
Djarot diketahui mengubah foto penampilannya di surat suara putaran kedua dengan mengenakan peci. Padahal, di putaran pertama Djarot tidak mengenakan peci.
Hal itu terungkap kemarin, saat Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno memamerkan surat suara Pilkada DKI putaran kedua. Sumarno mengatakan tidak ada masalah dalam perubahan foto Djarot di surat suara tersebut.
Anies menyebut dirinya dan Sandiaga lebih autentik lantaran sejak putaran pertama lalu sudah menjadikan peci sebagai
trademark atau ciri khasnya. Anies menambahkan, ia kerap memperkuat dengan slogan berbunyi "coblos pecinya".
Dengan perubahan penampilan Djarot, maka slogan "coblos pecinya" yang dipopulerkan Anies bisa saja mendatangkan keuntungan bagi Djarot. Anies tenang menyikapi kemungkinan itu.
Anies juga tidak memberi kepastian apakah akan mengganti slogan tersebut atau tidak. "Nanti kita lihat kejutannya," katanya.
Lebih lanjut Anies mengaku bangga penampilannnya dan Sandiaga mengenakan peci ditiru oleh Djarot. Anies menyatakan, hal tersebut berarti pasangan Ahok-Djarot mengakui yang dilakukannya oleh dirinya dan Sandi layak untuk diadopsi.
Ini bukan pertama kali Anies menyinggung perubahan penampilan Djarot. Kemarin Anies juga menyinggung persoalan ini dengan mempertanyakan Ahok yang tak ikut mengenakan peci.
"Saya malah heran yang satu (Ahok) kok enggak pakai ya. Kalau ini (peci) lambang kebangsaan harusnya pakai, dong," ujar Anies.