Anies Pertanyakan KJL Ahok yang 'Macet' sejak 2013

CNN Indonesia
Senin, 27 Mar 2017 20:22 WIB
Anies Baswedan mempertanyakan mengapa program KJL yang diluncurkan sejak 2013 oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama baru ditawarkan saat ini.
Anies Baswedan mempertanyakan mengapa program KJL yang diluncurkan sejak 2013 oleh Gubernur Basuki Tjahaja Purnama baru ditawarkan saat ini. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Calon gubernur DKI Anies Baswedan mempertanyakan program Kartu Jakarta Lansia yang ditawarkan oleh pesaingnya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Dalam acara debat yang digelar Mata Najwa di Metro TV, Senin (27/3), Ahok menyatakan Kartu Jakarta Lansia bukan sesuatu yang baru. Program itu disebut sudah dicanangkan sejak 2013.

Anies lantas mempertanyakan alasan program itu tertunda begitu lama. Jika memang sudah diprogramkan sejak 2013, kata Anies, kenapa baru belakangan bantuan bagi warga Lansia Jakarta itu baru dimunculkan saat ini.

"Empat tahun itu waktu yang cukup lama. Seorang calon petahana itu seharusnya memaparkan capaian karya, bukan malah baru menawarkan program," ujar Anies.

Program Kartu Jakarta Lansia ditawarkan menjadi salah satu program Ahok-Djarot Saiful Hidayat di kampanye putaran kedua Pilkada DKI. Orang tua penerima KJL nantinya akan menerima santunan Rp600 ribu per bulan.

Anies-Sandiaga Uno menanggap program KJL yang ditawarkan Ahok-Djarot meniru ide mereka soal program Tunjangan Hari Tua. Bedanya, Anies-Sandi menawarkan santunan Rp300 ribu per bulan.

Sementara itu, keduanya juga terlibat debat soal pendidikan yakni adu program Kartu Jakarta Pintar (KJP) dengan rencana KJP Plus milik Anies. Ahok mengatakan KJP hanya bisa diperoleh bagi anak yang bersekolah.

“Kami mau mendidik anak untuk bertanggung jawab soal uang,” kata Ahok dalam acara debat tersebut.

Mempertanyakan Sasaran KJP

Dalam situs resminya, Ahok-Djarot menyatakan KJP terus mengalami peningkatan dan perubahan sejak 2013, baik dari segi kebijakan dan jangkauan penerima. Saat ini, penerima KJP juga mendapatkan subsidi pembelian daging dan transportasi gratis.

Namun, Anies menuturkan dirinya mempertanyakan di mana keadilan jika KJP hanya diterapkan untuk anak yang masuk sekolah saja, bukan anak yang cukup usianya untuk bersekolah.

“Di Jakarta Utara, anak sekolah mencapai 52 persen, sedangkan 48 persen tidak,” kata Anies.

Oleh karena itu, dia menuturkan KJP Plus itu tak hanya menyasar anak sekolah, namun juga anak-anak dengan usia sekolah mendapatkan kartu itu.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER