Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (Dinas PU) DKI Jakarta untuk membicarakan percepatan penanggulangan banjir.
Saat ini dilaporkan lebih dari seribu warga di enam wilayah di Jakarta seperti diantaranya Kampung Melayu, Bidara Cina, Cawang , Rawajati, Pengadegan dan Pejaten Timur telah mengungsi akibat banjir.
"Kami akan memanggil dinas PU pada Senin (24/11) untuk membicarakan percepatan penanggulangan daerah yang terkena banjir di Jakarta," kata Ahok kepada wartawan di Balaikota usai menghadiri acara Pemberian Penghargaan Tali Asih, Kamis siang (20/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahok mengatakan hingga saat ini pihaknya telah mendata sebanyak 634 Rukun Warga (RW) di Jakarta yang terendam karena banjir. Lebih jauh lagi, Ahok menyampaikan selama ini penanggulangan banjir tidak lancar karena kurangnya solar untuk pompa air di beberapa titik di Jakarta.
"Di banyak tempat solar-solar itu ga ada. Jadi, banyak pompa air gak jalan karena ga ada solar," kata dia.
Ahok mengatakan sejak tahun 2013 pihaknya sudah meminta Kepala Dinas Pekerjaan Umum untuk mengurusi persoalan solar dan pompa air untuk atasi masalah banjir Jakarta. Sayangnya, ketika dia melakukan pengecekan di lapangan, pihaknya menemukan tidak ada koordinasi mengenai hal tersebut.
"Nanti akan kita ubah gak ada lagi tender. Lucu, solar, kok ditender. Kenapa gak mereka beli saja sendiri," kata Ahok menegaskan.
Sebelumnya, pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mengatakan ada enam wilayah di Jakarta yang terkena musibah banjir.
"Ketinggian air berkisar antara 50-400 cm," kata Kepala Bidang Informatika dan Pengendalian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Endang Achadiyat kepada CNN Indonesia.