Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Joko Widodo meminta M Prasetyo segera bekerja untuk menjawab berbagai kritikan dan respons negatif masyarakat seputar penunjukannya sebagai Jaksa Agung. Melalui kinerja itu, Prasetyo dapat menunjukkan independensinya.
Apabila kinerja Prasetyo tidak bagus, maka Jokowi tak ragu untuk mencopotnya. “Komitemennya, kalau ternyata tidak sanggup dan intervensi-intervensi politik (ke Kejaksaan Agung) masih tetap ada, maka Pak Jokowi tidak akan ragu untuk menggantinya,” kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (21/11).
Pekan depan, Prasetyo akan mulai melakukan gebrakan. “Pak Jokowi dan Jaksa Agung akan mengumpulkan Kepala Kejaksaan Tinggi seluruh Indonesia,” ujar Andi. Pada pertemuan besar itu, Jokowi dan Prasetyo akan mendengar keluhan dari mereka soal penegakan hukum di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mekanisme semacam itu digunakan ketika Jokowi mengumpulkan pejabat pajak dan bea cukai dari eselon I dan II. “Pak Jokowi hanya bicara 40 detik, lalu setelah itu para pejabat eselon I dan II itu yang bercerita dan memberikan saran serta solusi,” kata Andi.
Ia mengatakan, kritik besar terhadap Prasetyo ialah soal independensinya terkait latar belakang dia sebagai politikus meski sesungguhnya Prasetyo berkarier di Kejaksaan sebelum bergabung dengan NasDem setahun terakhir ini.
“Tapi soal itu sudah dijawab kemarin jam 11.00 WIB ketika Pak Prasetyo langsung berhenti dari keanggotaannya di partai. Dia sudah bukan lagi anggota partai, dan sebagai konsekuensinya juga ditarik dari keanggotaan di DPR,” ujar Andi.
Secara terpisah di Gedung Kejaksaan Agung, Prasetyo menegaskan akan membuktikan diri melalui kerjanya. “Lihat saja nanti saya bagaimana. Saya sudah bilang, ketika negara memanggil, kepentingan lain akan ditinggalkan. Semua untuk negara," kata dia.
Malam sebelum Prasetyo dilantik, Rabu (19/11), Ketua Umum NasDem Surya Paloh menyambangi Istana Negara, memberikan jaminan kepada Jokowi tentang independensi Prasetyo melalui bukti pengunduran diri Prasetyo dari partai yang ia pimpin.