MISI PERDAMAIAN

Polri Kirim Ratusan Personel Perdamaian ke Sudan

CNN Indonesia
Rabu, 26 Nov 2014 09:47 WIB
Polri mengirim 140 personel Formed Police Unit untuk menjalani misi perdamaian di Darfur, Sudan. Terdiri dari 100 pasikan taktis dan 40 anggota pendukung.
Kapolri Jenderal Sutarman (tengah) memeriksa personel Polri yang mengikuti apel siaga pengamanan pelantikan Presiden di Monas, Jakarta, Jumat (17/10). Polri kembali mengirimkan anggotanya untuk misi perdamaian PBB. (Antara Foto/Teresia May)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepolisian Republik Indonesia melepas sebanyak 140 personel yang tergabung dalam satuan tugas Formed Police Unit (FPU) untuk menjalani misi perdamaian bersama Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) di Darfur, Sudan.

"Saya mengucapkan selamat jalan kepada seluruh anggota Satgas FPU. Semoga senantiasa diberikan keselamatan selama menjalankan tugas," kata Kepala Polri Jenderal Sutarman saat upacara pelepasan di Mabes Polri, Jakarta, Rabu pagi (26/11).

Sutarman menyampaikan, pengiriman polisi penjaga perdamaian adalah bagian dari perwujudan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif. Indonesia terlibat dalam langkah meningkatkan stabilitas keamanan dunia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Indonesia memberikan perhatian besar terhadap stabilitas internasional sebagaimana tertuang dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu ikut mendukung kedamaian dunia," ujar Sutarman.

Satuan tugas yang dikirimkan ini merupakan satuan ketujuh yang menjalani misi perdamaian dunia. Setiap satuan bertugas selama satu tahun dalam misi pemeliharaan kedamaian. Satgas FPU Indonesia VII dipimpin oleh Ajun Komisaris Besar Mohammad Rendra Salipu dengan komposisi 100 pasukan taktis dan 40 personel pendukung.

Satgas tersebut terdiri dari seorang perwira menengah, 33 orang perwira pertama, dan 106 bintara.

Total personel Polri yang pernah bertugas dalam misi penjagaan perdamaian ini sebanyak 1.514 orang. Keberadaan pasukan Indonesia dalam misi perdamaian dunia berlangsung sejak 1989 sampai saat ini.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER