BANJIR JAKARTA

Target Ahok Normalisasi Ciliwung Selesai 2016

CNN Indonesia
Rabu, 26 Nov 2014 11:31 WIB
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menargetkan program normalisasi Sungai Ciliwung selesai pada 2016. Saat itu, diharapkan Jakarta bebas banjir.
Warga menerobos banjir yang merendam kawasan Kampung Pulo,Jakarta, Kamis (20/11). Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menargetkan program normalisasi Sungai Ciliwung untuk atasi banjir akan selesai pada 2016. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menargetkan program normalisasi Sungai Ciliwung akan selesai pada 2016. Normalisasi Ciliwung diharapkan bisa membantu penyelesaian persoalan banjir di wilayah Jakarta.

"Normalisasi sungai Ciliwung kita targetkan 2016 selesai semua. Masalah-masalah Ciliwung semua harus selesai," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (26/11).

Ahok juga mengatakan pihaknya hingga saat ini masih terus meracik formula penanganan banjir Jakarta yang tepat. Penanganan untuk jangka pendek, katanya, difokuskan pada perbaikan pompa air di beberapa titik rentan banjir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dulu pompa tidak jalan karena tidak ada solar dan listrik. Kini, kita sambung dan ganti solarnya," kata dia.

Selain perbaikan pompa, pemerintah, katanya, juga memfokuskan pada peningkatan kapasitas dan kinerja lurah dan camat dalam atasi banjir di daerah masing-masing.

"Mungkin akhir Desember akan kita evaluasi. Yang tidak mau kerja di lapangan akan kita ganti dengan staf baru," kata dia.

Ahok lantas menyayangkan masih adanya sikap menggampangkan dari beberapa lurah dan camat terkait penanganan masalah banjir. Dia gerah karena oknum bersangkutan masih menganggap wajar adanya genangan air di Jakarta.

"Katanya akan surut dalam tiga jam. Saya anggap tidak ada toleransi. Begitu di Jakarta ada genangan 5 menit, lalu lintas bisa macet," ujar Ahok.

Sebelumnya, penanganan banjir di DKI Jakarta mendapatkan kritik dari banyak pihak. Salah satunya dari Komunitas Ciliwung. Normalisasi sungai Ciliwung yang dilakukan pemerintah dinilai bisa merusak lingkungan karena belum memiliki Analisis Dampak Lingkungan (AMDAL).

"Kontrak kerjanya sudah. Mobilisasi ke lapangan sudah. Mulai keruk-keruk sudah. Amdalnya belum ada," kata Sahroel Polontalo dari Tim Pengendalian Banjir Komunitas Ciliwung.

Ketiadaan AMDAL tersebut, katanya, menyebabkan program normalisasi Sungai Ciliwung berpotensi rusak ekosistem lingkungan.

LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER