PROGRAM AHOK

Ahok Yakinkan Jakarta Bakal Dikepung Ribuan Kamera Pengintai

CNN Indonesia
Minggu, 14 Des 2014 08:06 WIB
Rencananya, sebanyak 3.000 CCTV itu bakal mengintai aktivitas warga Jakarta sekaligus sebagai upaya peningkatan penjagaan keamanan kota.
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di ruang kerjanya. Sebanyak 3.000 CCTV itu bakal mengintai aktivitas warga Jakarta sekaligus sebagai upaya peningkatan penjagaan keamanan kota. (CNN Indonesia/Resty Armenia)
Jakarta, CNN Indonesia -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama meyakinkan akan adanya pemasangan ribuan kamera pengintai (CCTV) di berbagai tempat strategis ibu kota. Rencananya, sebanyak 3.000 CCTV itu bakal mengintai aktivitas warga Jakarta sekaligus sebagai upaya peningkatan penjagaan keamanan kota.

Menurut pria yang akrab disapa Ahok ini, pemasangan CCTV yang bekerja sama dengan PT Bali Tower itu akan dilaksanakan bertahap. Tahun depan ditargetkan terpasang 2.500 unit. "Januari saya suruh pasang 500 dulu," ungkap Ahok, Jumat (12/12).

Pihak Bali Tower, kata Ahok, bakal bertanggung jawab penuh atas pemasangan CCTV beserta tiang penyangga. Itu artinya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta tidak memiliki hak milik atas kamera tersebut. Ahok menolak pemberian dari Bali Tower lantaran menurutnya perawatan CCTV sangat sulit.

“PT Bali Tower pasang tiang, boleh dia pasang di semacam pohon palem segala macem. Mau kasih kameranya? Enggak, saya enggak mau. Saya pusing ngerawatnya," kata Ahok.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk proyek ini, Ahok menjanjikan hasil rekam kamera bisa diakses oleh masyarakat. Masyarakat nantinya direncanakan dapat mengakses rekaman CCTV melalui sebuah situs terpadu. "Nanti itu akan ada di Jakarta Smart City yang akan dirilis Senin (15/12) oleh Pak Ahok," ungkap Kepala Seksi Data dan Informasi Pemprov DKI Jakarta, Alberto Ali, kepada awak media setelah mendampingi Ahok dalam rapat.

Selain itu, Ahok juga meminta daya tangkap CCTV yang lebih baik. "Zoom kamera itu harus bisa sampai plat nomor mobil," katanya.

Ahok kemudian menceritakan pengalamannya sebagai korban korban ketidakamanan ibu kota. "Waktu masih bekerja di DPR itu spion saya pernah dipatahkan. Di Sawah Besar waktu itu," ungkap Ahok setelah menggelar rapat dengan PT Bali Tower di Balai Kota Jakarta.
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER