Jakarta, CNN Indonesia -- Meski sudah meletus dan mengeluarkan abu vulkanik status Gunung Gamalama masih siaga. Warga dilarang beraktivitas dalam radius 2,5 km dari puncak gunung.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas, Badan Nasional Pennggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Jumat (19/12) mengatakan, abu vulkanik teridentifikasi sampai ke Keluarahan Maliaro, Ternate Tengah yang berjarak 6,5 km arah tenggara puncak gunung.
"Tebalnya 2,5 mm," kata Sutopo dalam keterangan tertulisnya. :Tim PVMBG (Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Kegunungapian) masih melakukan pemetaan sebaran abu vulkanik erupsi Gamalama," kata Sutopo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gunung Gamalama meletus sekitar tadi malam sekitar pukul 22.41 WIT. Asap membumbung setinggi 2.000 meter saat letusan terjadi. Sebelum letusan, menurut Sutopo, terjadi peningkatan kegempaan sejak pukul 17.30 WIT. Aktivitas ini terus meningkat tajam hingga pukul 22.09 WIT.
Hujan abu yang menyiram Ternate membuat Bandara Sultan Babullah ditutup untuk sementara. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Ternate telah membagikan masker kepada masyarakat. Kondisi Ternate sejauh ini masih normal, aktivitas berjalan seperti biasa, dan tak ada pengungsi.
Dalam letusan tadi malam dilaporkan ada sembilan orang terluka. Mereka adalah para pendaki yang tengah mendaki saat Gamalama meletus. Mereka yang terluka akibat terjatuh karena berusaha menyelematkan diri.
Data terbaru menyebutkan jumlah pendaki ada 13 orang. Sebanyak 11 orang pendaki menurut Sutopo berhasil dievakuasi lebih dahulu. "Lima orang masuk rumah sakit karena luka berat," kata Sutopo. Tim SAR berhasil menemukan sisa dua orang lainnya yg berada di puncak dalam keadaan hidup. Namun dua pendaki ini menurutnya mengalami cedera tulang.