Jakarta, CNN Indonesia -- Pendeta Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) Paulus, Freddy Tobing, mengatakan tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Bonaran Situmeang, tenang saat mengikuti ibadah mingguan. Alih-alih menangis seperti tiga tahanan lainnya, Bonaran justru beryanyi.
"Dia (Bonaran) menahan air matanya, dia keluarkan dengan menyanyi. Ada dua lagu favoritnya, lagu 'You Raise Me Up' sama 'Mukjizat Itu Nyata'," ujar Freddy di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (25/12).
Freddy kerap kali memimpin ibadah untuk empat tahanan KPK tiap Hari Minggu. Selain Bonaran, ketiga tahanan lainnya yang mengikuti ibadah bersamanya, yakni tersangka korupsi gas alam Antonio Bambang Djatmiko, tersangka korupsi tukar-menukar lahan di Bogor Kwee Cahyadi Kumala, dan tersangka kasus alih fungsi hutan di Riau Gulat Medali Emas Manurung.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka menangis dan menyesali perbuatannya. Mereka mengeluarkan air mata dan itu bukan air mata sinetron. Mereka menyesali perbuatannya. Kita belum tau salah apa benar. Itu urusan pengadilan," ujar Freddy.
Sementara itu, dalam kebaktian natal kali ini, Freddy akan memberikan khotbah soal natal dalam damai dan kasih. Dia juga berharap para tahanan KPK untuk tegar menjalani proses hukum.
Saat ini, KPK menggelar kebaktian natal di ruang konferensi pers, Gedung KPK, Jakarta, Kamis (25/12). Juru Bicara KPK Johan Budi SP menuturkan kebijakan pelaksanaan kebaktian diterapkan tiap tahunnya.
"Kami memberi kesempatan dan memfasilitasi tahanan yang menjalankan dan merayakan natal," ujarnya kepada awak media, Kamis (25/12). Selan itu, Johan mengatakan kebijakan serupa juga diterapkan saat perayaan hari besar agama lainnya.