Jakarta, CNN Indonesia -- Mebes Polri akan mencari pembuat video ISIS yang menantang Jenderal Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Densus 88, dan Banser GP Ansor. Meski mengimbau masyarakat tak khawatir, Polri berharap masyarakat meningkatkan kewaspadaannya.
"Itu bisa kami tuntaskan, menemukan pembuat videonya," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri Komisaris Besar Pol Agus Rianto, Jumat (26/12), di Jakarta.
Video yang dimaksud Agus ialah video yang diunggah akun Abu Muhammad ke situs Youtube, Rabu (23/12). Dalam video tersebut, seorang pria berjanggut yang berpakaian serba hitam menantang Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Densus 88 Antiteror, dan Barisan Serba Guna (Banser) GP Ansor untuk berperang. Tantangan itu dilontarkan menanggapi keinginan TNI-Polri membantu tentara koalisi menumpas ISIS di Timur Tengah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada setiap kesempatan, Kapolri selalu meminta seluruh jajaran untuk waspada. Selain mengamankan masyarakat, kami sendiri juga harus aman," ucap Agus menanggapi ancaman pria dalam video tersebut.
Kepolisian sudah mengambil langkah pencegahan terkait informasi yang berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat. "Kami sudah antisipasi. Anggota yang bertugas di pos harus lebih aktif lagi mengawasi lingkungan," kata Agus.
Selain meminta publik untuk tidak terpengaruh isu semacam ini, ia meminta masyarakat aktif melaporkan kabar ancaman, termasuk yang diarahkan kepada aparat kepolisian. "Kami khawatir, tapi hal ini meningkatkan kewaspadaan kami," ucap Agus.
Dalam video berdurasi 4 menit tersebut, seorang pria yang fasih berbahasa Indonesia menyatakan rasa suka citanya dengan rencana kedatangan TNI membantu pasukan koalisi memerangi ISIS. Pria itu menyatakan bahwa pesan dalam video tersebut ditujukan kepada Panglima TNI Jenderal Moeldoko, Polri dan Banser GP Ansor.
"Ketahuilah bahwa kami bahagia mendengarnya. Itu berati pertemuan antara kami (ISIS) dan kalian (TNI-Polri) disegerakan," kata dia. Pria itu juga mengancam, jika bukan TNI yang datang memerangi ISIS, maka mereka yang akan ke Indonesia.