BURSA KAPOLRI

Komisi III DPR Menuju Kediaman Budi Gunawan

Ranny Virginia Utami | CNN Indonesia
Selasa, 13 Jan 2015 16:33 WIB
Meski Komjen Pol Budi Gunawan ditetapkan KPK menjadi tersangka, Komisi III DPR tak membatalkan kunjungan pra-uji kelayakan dan kepatutan ke rumahnya.
Komjen Pol Budi Gunawan (detikfoto)
Jakarta, CNN Indonesia -- Agenda kunjungan Komisi III DPR RI ke kediaman calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, tidak terganggu oleh penetapannya sebagai tersangka kasus rekening gendut oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Kami tetap laksanakan ini. Hari ini kami datang ke rumah Budi Gunawan, lalu besok melakukan fit and proper test kepadanya. Urusan dipilih itu urusan selanjutnya," kata anggota Komisi III dari Fraksi Gerindra Desmond Junaidi Mahesa di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta Selasa (13/1).

Saat berita ini diturunkan, pimpinan dan anggota Komisi III tengah menuju rumah Budi Gunawan yang dijaga aparat Polsek Pancoran, Jakarta Selatan. (Baca: DPR Ingin Kenal Lebih Dekat Keluarga Budi Gunawan)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Desmond, jika DPR RI tidak menjalankan prosedur uji kelayakan dan kepatutan terhadap Budi Gunawan justru akan menjadi aneh, karena posisi tersangka cenderung tidak cepat ditindaklanjuti oleh KPK, contohnya pada kasus yang menjerat bekas Ketua BPK Hadi Purnomo dan bekas Menteri Agama Suryadharma Ali.

"(Waktu penetapan tersangka) Hadi Purnomo, luar biasa itu. Saat itu dia berhenti (hari terakhir) di BPK. Hari itu juga dia ulang tahun, dan hari itu pun ditetapkan jadi tersangka. Tapi sampai hari ini tidak ada tindak lanjut dari KPK," kata Desmond.

Siang ini KPK menetapkan Komjen Budi Gunawan sebagai tersangka kasus rekening gendut. KPK menyatakan menemukan dua alat bukti atas dugaan korupsi terhadap mantan ajudan Presiden Megawati Soekarnoputri itu.

"Komjen BG tersangka kasus Tipikor saat menduduki jabatan Kepala Biro Pembinaan Karier," kata Ketua KPK Abraham Samad dalam jumpa pers di kantor KPK.

Menurut Samad, penyidik menemukan transaksi tidak wajar dan telah melakukan penyelidikan sejak Juli 2014. "KPK melakukan penyidikan setengah tahun lebih terhadap kasus transaksi mencurigakan," kata dia.

Dugaan rekening gendut Budi Gunawan mengemuka ketika PPATK melakukan penelusuran pada 2010 terhadap sejumlah pejabat polisi, termasuk Budi. Dari hasil penelusuran itu, ditemukan ada indikasi tak wajar dalam rekening Budi Gunawan.

“(Ketua PPATK) Pak M. Yusuf mengakui ada indikasi tak wajar dalam rekening Budi Gunawan,” kata peneliti hukum ICW Aradila Caesar, Senin (12/1), usai pertemuan dengan PPATK di Kantor PPATK.

Temuan tersebut telah dilaporkan PPATK kepada Kepolisian, KPK, dan Kejaksaan Agung sebagai pihak yang berwenang untuk mengklarifikasi dan menindaklanjutinya. Polri kemudian melakukan penelusuran internal yang berujung pada kesimpulan bahwa rekening Budi Gunawan adalah wajar dan merupakan hasil bisnis dia.

Budi Gunawan saat ini menjabat Kepala Lembaga Pendidikan Polri. Jenderal bintang tiga itu dikenal dekat dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan pernah menjadi ajudan Megawati pada 2001-2005. Budi juga sempat menduduki jabatan Kapolda Jambi dan Kapolda Bali. (pit/agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER