BURSA KAPOLRI

Relawan Jokowi Heran Budi Gunawan Disetujui DPR Jadi Kapolri

Resty Armenia | CNN Indonesia
Kamis, 15 Jan 2015 17:44 WIB
Menurut Fadjroel Rachman, mengangkat orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka korupsi sebagai Kapolri merupakan hal yang aneh.
Ribuan warga memenuhi lapangan Monas, untuk menyaksikan pidato pertama Presiden Joko Widodo di depan rakyat Indonesia, di Panggung
Jakarta, CNN Indonesia -- Relawan pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla, Fadjroel Rachman, mendatangi Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (15/1). Fadjroel datang untuk mendesak Presiden yang dida dukung untuk membatalkan pencalonan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kapolri.

"Buat kami jelas, misalnya Pak Andi Mallarangeng saat jadi tersangka langsung mundur, Suryadharma Ali mundur, Jero Wacik mundur. Ini aneh, sudah jadi tersangka malah jadi Kapolri. Apa kata dunia?" kata Fadjroel.

Fadjroel menyatakan dukungannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam memberantas korupsi dengan menetapkan Budi sebagai tersangka kasus rekening gendut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Relawan Salam Dua Jari menyatakan mendukung Pak Jokowi, tetapi tidak setuju Budi Gunawan dilantik sebagai Kapolri," ujar Fadjroel.

Menurut Fadjroel, mengangkat orang yang sudah ditetapkan sebagai tersangka korupsi sebagai Kapolri merupakan hal yang aneh.

"Ketika tersangka kasus korupsi mau dilantik sebagai Kapolri, saya sudah tidak berpikir DPR, terserah dia mewakili siapa. Saya hanya peduli Pak Jokowi batalkan pelantikan Komjen Budi Gunawan," katanya.

Nia Dinata, sutradara sekaligus Relawan Dua Jari, juga mengultimatum Jokowi karena tetap melanjutkan proses pencalonan Budi Gunawan sebagai Kapolri. Ultimatum terhadap Jokowi dilakukan Relawan Dua Jari karena mereka bukan pendukung yang tidak mengikuti perkembangan hukum dan politik di negeri ini.

“Kami bukan relawan yang apatis. Kami peduli, dan soal Kapolri ini merupakan keputusan besar yang seharusnya menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberantas korupsi. Sudah saatnya kami menulis surat terbuka kepada Presiden sebagai pengingat atas janji-janjinya ketika kampanye,” ujar Nia ketika dihubungi CNN Indonesia, Kamis (15/1).

Nia meminta Presiden yang dia dukung sejak awal masa kampanye pemilihan presiden itu mendengarkan imbauan KPK untuk tidak meneruskan pencalonan Budi. Nia memastikan Relawan Dua Jari bakal turun ke jalan jika Budi dilantik menjadi Kapolri.

Relawan Dua Jari sebelumnya juga telah mengirimkan surat terbuka kepada Jokowi. Surat terbuka itu mendesak Jokowi mencabut pencalonan Budi sebagai orang nomor satu di kepolisian.

"Perlu kami ingatkan bahwa dukungan kami bukan merupakan cek kosong. Kami mendukung dan memilih Bapak karena kami percaya Bapak akan memenuhi janji dalam hal pemberantasan korupsi dan penegakan hukum di Indonesia yang Bapak sampaikan ketika kampanye," demikian kutipan surat terbuka tersebut. (rdk/obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER