EKSEKUSI TERPIDANA MATI

Jelang Eksekusi Mati, Penjagaan Pelabuhan Cilacap Diperketat

Basuki Rahmat N | CNN Indonesia
Sabtu, 17 Jan 2015 07:49 WIB
Sehari menjelang pelaksanaan hukuman mati terhadap lima terpidana mati di Pulau Nusa Kambangan, penjagaan di Pelabuhan Cilacap diperketat.
Ilustrasi eksekusi mati. CNN Indonesia/Laudy Gracivia
Cilacap, CNN Indonesia -- Suasana berbeda tampak di Pelabuhan Cilacap, Jawa Tengah, Sabtu pagi ini (17/1). Sehari menjelang pelaksanaan hukuman mati terhadap lima terpidana mati di Pulau Nusakambangan, membuat pelabuhan yang terhubung ke Nusa Kambangan itu dijaga ketat.

Awak media tidak diizinkan masuk hingga pintu Pelabuhan Cilacap, yang pagi ini kondisinya tampak lengang. Hanya ada beberapa awak media dan petugas keamanan. Menurut sumber CNN Indonesia di Nusakambangan, menjelang siang nanti akan mulai berdatangan tim dari berbagai pihak untuk mempersiapkan eksekusi mati.

Para terpidana mati kini diisolasi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Besi, Nusakambangan. Rencananya, eksekusi akan dilakukan besok Ahad (18/1) pukul 00.00 WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tim eksekutor dari pihak Kejaksaan Agung akan bersiap mulai siang nanti.

Kejaksaan Agung secara resmi mengumumkan rencana eksekusi mati terhadap enam terpidana mati kejahatan narkotika pada 18 Januari 2015. Eksekusi gelombang pertama tersebut bakal dilakukan di Lembaga Pemasyarakatan Nusakambangan, untuk lima terpidana, dan satu lainnya di Boyolali.

"Regu tembak, rohaniawan, dan dokter sudah disiapkan. Eksekusi mati akan dilakukan serentak tanpa menunggu satu sama lain," kata Jaksa Agung HM Prasetyo dalam konferensi pers di Kejaksaan Agung, Kamis (15/1).

Para terpidana mati tersebut yaitu seorang warga negara Malawi, Marco Cardoso dari Brazil, Daniel asal Nigeria, Ang Kien Soei yang kewarganegaraannya tak jelas, seorang warga negara Vietnam, dan Rani Andriani asal Cianjur. Keenam terpidana mati itu telah mengajukan grasi dan ditolak Presiden Joko Widodo pada 30 Desember 2014. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER