INVESTIGASI AIRASIA

DPR: Soal AirAsia, Menteri Jonan Dapat Data dari ATC Bandara

Aulia Bintang Pratama | CNN Indonesia
Rabu, 21 Jan 2015 14:50 WIB
QZ8501 naik dengan kecepatan 11.100 kaki per menit dalam waktu beberapa detik. Padahal kecepatan maksimal pesawat komersial umumnya 2.000 kaki per menit.
Menteri Perhubungan Ignasius Jonan. (Antara/Andika Wahyu)
Jakarta, CNN Indonesia -- Komisi V DPR meminta tak ada kegaduhan terkait pemaparan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan soal AirAsia QZ8501. Jonan kemarin, Selasa (20/1), membeberkan kronologi jatuhnya QZ8501 dalam Rapat Dengar Pendapat antara Komisi V, Kementerian Perhubungan, Badan SAR Nasional, dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi di Gedung DPR RI.

Jonan mengatakan QZ8501 tiba-tiba naik dengan kecepatan makin tinggi, mulai dari 1.400 kaki per menit, 1.700 kaki per menit, 6.000 kaki per menit, hingga akhirnya 11.100 kaki per menit. Pesawat lalu berhenti pada ketinggian 36.700 kaki, jatuh dengan kecepatan tinggi hingga ketinggian 24.000, dan hilang dari radar Air Traffic Control Bandara Soekarno-Hatta. (Baca selengkapnya: Kronologi Jatuhnya AirAsia QZ8501 Menurut Ignasius Jonan)

Meski Jonan memaparkan cukup detail kronologi jatuhnya pesawat, hingga kini belum ada penjelasan resmi mengapa QZ8501 bisa sampai kehilangan daya sehingga akhirnya jatuh ke laut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Jangan membuat kegaduhan. Materi yang diungkapkan Pak Menteri didapat beliau dari ATC,” kata Ketua Komisi V Fairy Djemi Francis kepada CNN Indonesia, Rabu (21/1).

Politikus Gerindra itu menyatakan semua pihak, termasuk Komisi V, sepakat menunggu hasil investigasi KNKT. “Kami percayakan kepada KNKT sebagai lembaga independen untuk menyampaikan hasil investigasi. Setelah itu, baru kita semua dapat berkomentar,” ujar Fairy.

Dalam rapat di Komisi V kemarin, Jonan mengemukakan keheranannya dengan QZ8501 yang naik dari ketinggian 32.000 ke 36.700 kaki dalam waktu cepat dan dengan kecepatan amat tinggi.

AirAsia QZ8501, kata Jonan, naik dengan kecepatan 1.400 hingga 11.100 kaki per menit hanya dalam waktu beberapa detik. "Bahkan pesawat tempur saja untuk mencapai kecepatan 6.000 kaki per menit sulit. Sementara pesawat komersial mencapai kecepatan 2.000 kaki per menit itu sudah maksimal,” ujar mantan Dirut PT KAI itu.

KNKT berencana untuk menyampaikan laporan awal investigasi QZ8501 pekan depan, Rabu (28/1), namun tidak untuk dipublikasikan. Laporan baru akan dirilis untuk umum dan dipampang langsung di situs mereka apabila seluruh penyelidikan telah rampung. (agk)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER