Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua KPK Adnan Pandu Praja dan Zulkarnain mendatangi kantor Bareskrim Polri, Jakarta, pada Jumat (23/1) malam. Mereka ingin memastikan kolega mereka, Bambang Widjojanto, dilepaskan penyidik Polri malam ini juga.
"Kami datang agar Bambang bisa keluar. Untuk kami ini adalah persoalan lembaga. Terus terang kami kecewa, Wakapolri, tadi di depan presiden, mengatakan saya dan Pak Abraham akan mengeluarkan Pak Bambang," kata Adnan.
Terjadi insiden saat dua pimpinan KPK ini tiba di Bareskrim. Ketika Adnan telah sampai di depan pintu masuk Bareskrim, Zulkarnain dan beberapa tokoh antikorupsi tertahan di depan gerbang Mabes Polri selama kurang lebih lima menit.
Setelah diizinkan masuk oleh anggota polisi yang berjaga di pos, Adnan dan Zulkarnain lantas menuju gedung tempat Wakapolri berkerja. Lagi-lagi, di sana keduanya dihalangi aparat untuk masuk. Seorang anggota Brimob bahkan meminta Adnan dan Zulkarnain menunggu di depan Bareskrim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adnan pun kemudian menghibungi Wakapolri melalui telepon genggamnya. Sambil menyetel mode loudspeaker, Adnan berkata akan menunggu Badrodin Haiti di Mabes Polri. Badrodin, pada telepon tersebut mengatakan sedang dalam perjalanan menuju Mabes Polri.
Setelah telepon tersebut, anggota Brimob tetap bersikeras meminta Adnan dan Zulkarnain ke depan Bareskrim.
Sebelumnya, kepada wartawan Adnan berkata akan menggunakan relasi antarpimpinan lembaga tinggi negara, guna melepaskan Bambang. "Saya mencoba menggunakan relasi antarpimpinan. Bambang adalah pejabat negara yang harus mendapat perlakuan berbeda," katanya.
(sip)