Politikus Hanura Sepupu Budi Kembali Tak Penuhi Panggilan KPK

Basuki Rahmat N | CNN Indonesia
Rabu, 04 Feb 2015 09:44 WIB
Susaningtyas Kertopati mengatakan ketidakhadirannya bukan bermaksud mangkir atau mengabaikan panggilan apalagi berniat melawan hukum.
Komjen Budi Gunawan sebelum mengikuti sidang paripurna DPR RI yang beragendakan laporan hasil Komisi III dan penetapan calon Kapolri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 15 Januari 2015. CNN Indonesia/Adhi Wicaksono.
Jakarta, CNN Indonesia -- Susaningtyas Kertopati, politikus Partai Hanura yang menjadi saksi kasus Komjen Pol Budi Gunawan kembali tidak bisa memenuhi panggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hari ini.

Susaningtyas, yang akrab disapa Nuning ini beralasan sedang menunggu ibunya yang sedang sakit di Solo, Jawa Tengah, sehingga tak bisa hadir ke KPK. “Surat keterangan tidak hadir sudah dikirimkan kemarin sore," kata Nuning dalam keterangan tertulisnya, Rabu (4/2).

Nuning mengatakan ia akan membicarakan tanggal penggantiannya dengan pihak KPK. Saudara sepupu Budi Gunawan ini mengatakan ketidakhadirannya ini bukan bermaksud mangkir atau mengabaikan panggilan apalagi berniat melawan hukum.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nuning, yang pernah duduk di Komisi I DPR ini mengaku siap memenuhi panggilan KPK berikutnya. Ia juga merasa prihatin melihat perkembangan negara saat ini terkait kisruh Polri dengan KPK. “Sarat fitnah dan permainan persepsi maupun interpretasi,” kata Nuning yang mengharapkan KPK dan Polri dapat segera bekerja berdampingan untuk proses bernegara.

Pada pemanggilan pertama Nuning tidak bisa hadir dengan alasan kesehatan. "Bukan tidak mau, tapi saya dari dua hari yang lalu diare. Saya sudah layangkan surat ke KPK, berikutnya saya pasti hadir sebagai warga negara yang baik," kata Nuning saat berbincang bersama CNN Indonesia, Kamis (29/1).

Mengenai dugaan pemanggilannya, Nuning, menjelaskan bahwa kemungkinan kesaksiannya terkait tali-temali kekeluargaan dengan Budi Gunawan. Sebagai saudara sepupu, menurutnya hal biasa menyoal pinjam meminjam dana segar. Namun dengan tegas ia membantah adanya dugaan bahwa Budi menjadikan keluarga untuk jadi tempat pencucian uang.

"Bukan untuk pencucian uang, saya sepupuan sama Budi Gunawan, sepupu misalnya pinjam uang dan lainnya itu kan risiko keluarga. Pak Dek saya itu, Seodarno Hendroto ayahnya Budi Gunawan, dulu beliau kolonel," jelas Nuning. (obs)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER