Jika Terbukti Bertemu Hasto, Samad Dinilai Langgar Etika

Lalu Rahadian | CNN Indonesia
Rabu, 04 Feb 2015 14:22 WIB
Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad, dipandang melanggar etika jika pertemuan dirinya dengan politisi PDIP benar terjadi.
Plt Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto memenuhi panggilan Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta, Selasa, 03 Februari 2015. Hasto dimintai keterangan terkait pertemuannya di kasus Rumah Kaca yang melibatkan Ketua Komisi Pemberantasan korupsi (KPK) Abraham Samad. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad dipandang melanggar etika jika pertemuan dirinya dengan politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) benar terjadi pada awal 2014. Pandangan tersebut disampaikan oleh Wakil Ketua DPR, Fadli Zon, ketika ditemui di Kompleks Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (4/2).

"Jika pertemuan Samad dengan politisi benar terjadi, sebenarnya secara etika itu tidak benar. Masa ada pertemuan sampai enam kali. Itu bisa dikatakan sebagai abuse of power (penyalahgunaan kekuasaan)," ujar Fadli kepada para wartawan.

Dengan kekuatan besar yang dimiliki KPK, potensi orang-orang di dalam lembaga tersebut untuk menyalahgunakan posisi akan semakin besar muncul. Apalagi, menurut Fadli, KPK saat ini sudah dipandang sebagai salah satu lembaga kuat dan memiliki kepercayaan tinggi dari masyarakat Indonesia.

Politisi Gerindra itu pun mengatakan, dengan wewenang KPK yang begitu besar maka pimpinan lembaga antirasuah itu seharusnya bukanlah seorang manusia biasa. "KPK sebagai institusi yang bagus mungkin harusnya diisi malaikat. Kalau manusia biasa pasti susah. Ada tendensi power tends to corrupt, absolute power, karena KPK itu sedikit absolut, ya pasti corrupt absolutely," ujar Fadli menambahkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menanggapi kabar pertemuan antara politisi PDIP dengan Abraham Samad tersebut, maka Komisi III DPR dijadwalkan akan memanggil pelaksana tugas Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, Rabu (4/2) siang ini. Fadli pun mengatakan bahwa ia bersama rekan-rekannya di Komisi III DPR akan mencari informasi lebih dahulu sebelum mengambil langkah dalam menanggapi kabar pertemuan Samad dan para politisi itu.

"Kami saat ini ingin menggali lebih lanjut keterangan-keterangan yang ada. Kami kumpulkan fakta-fakta, mengawasi proses hukum yang berlangsung, agar tidak ada pelanggaran lain yang muncul," jelas Fadli menambahkan. (sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER