Inspektorat Siap Awasi Gerak-Gerik 72 ribu PNS Jakarta

Donatus Fernanda Putra | CNN Indonesia
Kamis, 05 Feb 2015 09:30 WIB
Meski secara kuantitas jumlah petugas inspektorat masih minim, namun Kepala Inspektorat Lasro Marbun tak ingin anggotanya pasif.
Ribuan petinggi PNS Pemprov DKI Jakarta saat resmi dilantik, Jumat (2/1), di kawasan Monas, Jakarta. (CNN Indonesia/Donatus Fernanda Putra)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kepala Inspektorat DKI Jakarta, Lasro Marbun, mengatakan seluruh petugas inspektorat sebagai garda terdepan dalam penegakan disiplin PNS harus mempunyai integritas yang tinggi.

Meski secara kuantitas jumlah petugas inspektorat masih minim, namun Lasro tak menginginkan inspektorat hanya pasif dan menunggu laporan. Dia berharap, inspektorat bisa mengawal gerak-gerik PNS agar tidak terjerumus di jalan yang salah.

Saat ini jumlah petugas inspektorat ada 280 orang, sedangkan jumlah PNS di Jakarta mencapai sekitar 72 ribu orang. Artinya satu orang petugas inspektorat memiliki kewajiban mengawasi 250 orang PNS.

Apalagi mulai tahun ini seluruh PNS DKI Jakarta, termasuk petugas inspektorat, telah mendapatkan tambahan pendapatan dari Tunjangan Kinerja Daerah (TKD) dinamis yang besarnya cukup fantastis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau sudah dikasih hak, berarti sekarang boleh dong saya tagih kewajibannya," kata Lasro di Balaikota, Jakarta, Rabu (4/2).

Gaji yang besar itu, menurut Lasro, menuntut tanggung jawab yang tinggi dari petugas inspektorat. Mantan Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta ini mengaku sebagai mendapatkan penghasilan hingga Rp 82 juta. Lasro lantas menyampaikan dua alat utama yang harus dipegang oleh masing-masing petugas.

"Ada dua alat utama dalam tugas ini yaitu hati nurani dan pikiran yang jernih. Kalau itu enggak ada, ya sudah kembali ke Ragunan saja," ucapnya.

Lebih lanjut, di bawah kepemimpinannya, Lasro mengatakan memilih menguatkan upaya pencegahan daripada menemukan kesalahan sebuah SKPD. Berbeda dengan dulu saat inspektorat cenderung berupaya mencari kesalahan. Namun, dia enggan berkomentar apakah tindakan tersebut terjadi di masa kepemimpinan kepala inspektorat sebelumnya.

Lasro memang tercatat sebagai kepala inspektorat baru, yang dilantik pada awal Januari lalu. Dia menggantikan kepala inspektorat sebelumnya yakni Franky Mangatas Panjaitan.

"Franky itu kan bos saya. Pendekatan lama memang berusaha menemukan kekeliruan, sekarang kami mau jadi pembina. Kan kami juga enggak mau kalau ada teman jadi tersangka," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok berharap inspektorat harus dapat mencegah penyelewengan di lingkungan birokrasi.

"Inspektorat itu harus seperti orangtua, mengingatkan anak-anaknya supaya tidak di jalan yang salah. Jangan kayak dulu, sengaja dibiarkan salah, lalu diperas biar enggak dilaporin," kata Ahok. (meg/sip)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER