Jakarta, CNN Indonesia -- Rumah Sakit (RS) Siloam Karawaci, Tangerang, Banten mengakui ada dua pasien meninggal lantaran menggunakan obat yang diduga tertukar kemasannya. Obat tersebut yaitu obat anestesi Buvanest Spinal dan produk injeksi Asam Tranexamat Generik.
Anggota Komisi IX DPR RI Amelia Anggraini yang membidangi kesehatan dan ketenagakerjaan menilai hal ini merupakan kelalaian dari tim medis RS Siloam dalam menangani pasien. Selain itu, ia pun menegaskan agar dilakukan pemeriksaan secara hukum.
"Hal ini berpotensi melanggar undang-undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit," tegas Amelia di Gedung DPR, Selasa (17/2).
Diketahui, kasus ini terjadi terhadap pasien yang melakukan operasi caesar dan urologi. Kedua pasien meninggal dalam waktu berdekatan pada tanggal 12 Februari lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus Nasdem ini menegaskan pelayanan kesehatan adalah hak setiap orang yang dijamin oleh Konstitusi. Selain itu, keselamatan pasien dalam mendapatkan layanan kesehatan dengan jelas dilindungi oleh Undang-undang.
Oleh sebab itu, Amelia mengatakan akan meminta keterangan dari Kementerian Kesehatan, BPOM dan PT Kable Farma untuk menindaklanjuti hal tersebut.
"Kami akan meminta pimpinan Komisi IX DPR untuk memanggil stakeholders seperti Kemenkes, manajemen RS Siloam, BPOM dan PT Kalbe Farma untuk dimintai penjelasan atas kasus meninggalnya dua pasien RS Siloam," tuturnya.
Kepala Hubungan Masyarakat RS Siloam Karawaci Heppi Nurfianto mengatakan, pasien meninggal setelah dilakukan tindakan oleh dokter. "Setelah dilakukan tindakan, pasien mengalami kejang dan gatal-gatal, lalu masuk ICU, dan setelah berapa lama kemudian meninggal," kata Heppi ketika dihubungi CNN Indonesia, Selasa (17/2).
Menurut Heppi, pasien tersebut meninggal pada 12 Februari 2015. Setelah kejadian itu, Siloam mendapat informasi bahwa PT Kalbe Farma menarik peredaran kedua obat tersebut dari seluruh Indonesia.
"Saya masih menunggu informasi detil soal ini. Nanti setelah menerima informasi lengkap akan kami sampaikan," ujar Heppi.
Hingga kini RS Siloam Karawaci belum mengungkap identitas kedua pasien yang telah meninggal tersebut.
(pit/pit)