Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden Jokowi kembali bertemu dengan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu pagi (18/2). Pertemuan itu membahas kepindahan Jokowi ke Istana Bogor yang berada di dalam Kebun Raya.
Mulai akhir pekan kemarin, Jokowi telah bermalam di Istana Bogor. Ia selalu pulang ke Istana Bogor sekalipun siang harinya berkegiatan di Istana Kepresidenan Jakarta. Agenda Jokowi minggu ini terbagi antara di Istana Bogor dan Istana Merdeka. Senin (16/2) misalnya, Jokowi untuk pertama kalinya menggelar rapat terbatas dan rapat paripurna kabinet di Istana Bogor.
Sementara Selasa (17/2) usai menggelar rapat koordinasi dengan Kepala PPATK Muhammad Yusuf, Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti di Istana Bogor, Jokowi bertolak menuju Istana Kepresidenan di Jakarta untuk bertemu Wakil Presiden Jusuf dan Ketua Umum NasDem Surya Paloh, sebelum selanjutnya mengikuti rapat pleno pelaksanaan Peringatan 60 Tahun Konferensi Asia Afrika bersama Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, dan para pejabat terkait.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hari ini, aktivitas Jokowi diagendakan bertempat di Istana Merdeka, Jakarta. Maka pagi tadi, ia berangkat dari Istana Bogor menuju Istana Merdeka, setelah sebelumnya berbincang dengan Wali Kota Bima Arya di Istana Bogor.
“Bima Arya melaporkan tentang kesiapan Bogor jika Pak Jokowi ingin menggunakan fasilitas Istana Bogor lebih sering,” kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto di Istana Merdeka, Jakarta. Andi pun kini ikut wara-wiri seiring pilihan Jokowi menjadi komuter seperti sebagian penduduk Bogor yang bekerja di Jakarta.
Andi menyatakan kepindahan Jokowi ke Bogor bukan karena Jakarta berpotensi banjir di musim hujan. Ia juga membantah Jokowi ingin menyepi dan menjauh dari ingar-bingar kisruh KPK-Polri yang sampai saat ini pun belum ia putuskan solusinya.
Suasana sejuk dan nyaman di Istana Bogor disebut menjadi alasan kepindahan Jokowi. “Jokowi lebih suka lingkungan terbuka. Jadi karakter beliau cocok dengan Istana Bogor,” ujar Andi.
Ia menegaskan Presiden tak hendak mempersulit warga Bogor, termasuk soal rute lalu lintas di sekitar Istana Bogor. “Ada jalur tertentu yang disiapkan Pemerintah Kota Bogor untuk Presiden, termasuk jika nanti ada kunjungan rombongan dalam jumlah besar ke Istana Bogor,” kata Andi.
Sebelumnya, Wali Kota Bima Arya pun menyinggung hasil perbincangannya dengan Jokowi soal lalu lintas. Menurutnya, Jokowi masuk ke Istana Bogor lewat jalan belakang, bukan gerbang utama Istana di depan yang terletak di pertigaan Jalan Jalak Harupat.
Politikus PAN itu juga menyampaikan dukungan Jokowi dalam menata kota Bogor, baik dari segi lalu lintas, perbaikan taman kota serta trotoar, serta soal pedagang kaki lima. Rute angkot pun akan diubah agar tak menumpuk di pusat Kota Hujan itu.
Angkutan kota bakal dikonversi menjadi TransPakuan, sedangkan angkot akan menjadi feeder. Pemkot Bogor pun tengah mengkaji pemberlakuan jalur searah di sekitar Istana Bogor yang terletak di dalam Kebun Raya Bogor.
(agk)